Bisnis.com, PALEMBANG - PT Ginting Jaya Energi Tbk, perusahaan yang bergerak di bidang jasa minyak dan gas asal Sumatra Selatan, optimistis dapat mempertahankan kinerja perusahaan seiring adanya prospek bisnis dalam perawatan sumur tua di Blok Rokan pada tahun 2021.
Direktur Utama PT Ginting Jaya Energi Tbk (WOWS), Jimmy Hidayat, mengatakan saat ini perseroan sedang menyiapkan tender renewal / kontrak baru untuk rig kerja ulang sumur (work over) dan perawatan sumur (well services) atau biasa disebut operasi Wows.
“Kami sedang mengikuti proses tender untuk 3 proyek untuk Pertamina Hulu Rokan (PHR), lelangnya sudah dibuka dan tampaknya terealisasi pada awal 2021,” katanya kepada Bisnis, Selasa (29/9/2020).
Adapun tender proyek wows yang diikuti perusahaan tersebut, yakni untuk rig kapasitas 350 horse power (hp), 450 hp dan 550 hp.
Menurut Jimmy, saat ini perseroan masih dalam tahapan penyiapan dokumentasi dan administrasi untuk lelang kontrak kerja wows tersebut.
Dia menerangkan potensi pemeliharaan dan perawatan sumur tua di Blok Rokan sangat tinggi.
“Data pemerintah ada sekitar 13.000 sumur tua di Indonesia dari jumlah itu ribuan titik berada di Blok Rokan, sumur-sumur tersebut masih banyak yang belum diaktivasi. Makanya kami mengejar prospek baru tersebut tahun depan,” terang Jimmy.
Diketahui, WOWS merupakan mitra PT Pertamina EP dalam operasi sumur pemboran untuk kegiatan wows. Selama ini, perusahaan menggarap pengerjaan rig di wilayah operasional Pertamina EP di Sumsel, salah satunya Prabumulih dan Pendopo.
Dia menilai ekspansi ke Blok Rokan bisa mempertahankan kinerja perusahaan di tengah pandemi Covid-19.
Diketahui, PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) terus berupaya mempercepat transfer data eksplorasi dan eksploitasi lapangan utama agar bisa segera menyiapkan kegiatan pemboran 44 sumur di Blok Rokan.
Dalam keterangan resmi, Pertamina menargetkan dapat segera melakukan pemboran tersebut setelah masa peralihan dari PT Chevron Pasific Indonesia (CPI) ke PHR pada 9 Agustus 2021.
Sementara itu, terkait kinerja emiten WOWS, perseroan tercatat masih mampu meraih laba bersih, yakni senilai Rp6,08 miliar per Semester I/2020.
Jimmy menilai torehan tersebut tidak terlepas dari efisiensi yang dilakukan perusahaan di hampir semua lini, terutama dari biaya dan operasional perusahaan.
“Kami masih tetap cetak laba bersih di tengah harga minyak yang sempat menyentuh level terendah -US$37 per barel pada periode April 2020,” katanya.