Bisnis.com, JAKARTA - PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia Tbk. (GMFI) memperkirakan pasar perbaikan dan perawatan pesawat (maintenance, repair & overhaul/MRO) baru memulai pemulihan menuju tatanan normal pada 2023.
Direktur Utama GMFI Wayan Susena mengatakan perusahaan harus memiliki ketahanan melewati masa pandemi dan tetap bisa tumbuh secara berkelanjutan. Menurutnya prediksi waktu pemulihan industri MRO yang dikembangkan oleh beberapa pakar menunjukkan angka yang beragam.
Sejumlah faktor yang mempengaruhi pemulihan bisnis, di antaranya laju penyebaran virus, durasi waktu pengembangan vaksin, kecepatan pemulihan negara-negara di dunia, dan kebijakan pembatasan pergerakan antar negara.
“Di tengah kondisi penularan yang masih tinggi serta resesi ekonomi global, industri MRO diperkirakan baru dapat pulih pada 2023,”jelasnya, Senin (28/9/2020).
Wayan menjabarkan turbulensi di dunia aviasi sangat mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan selama semester I/2020. Pendapatan GMFI mengalami penurunan sebesar 35 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.
Kondisi tersebut dipengaruhi oleh turunnya pendapatan berbasis flight hours, penundaan jadwal perawatan akibat operasi pesawat udara yang tidak optimal, serta turunnya penyerapan customer internasional akibat pembatasan akses masuk dari atau ke luar negeri dampak pandemi Covid-19.
Baca Juga
Selain itu, GMFI juga telah menerapkan strategi berjenjang mulai dari penerapan strategi jangka pendek, strategi jangka menengah, hingga strategi jangka panjang agar GMFI memiliki ketahanan melewati masa pandemi dan tetap bisa tumbuh secara berkelanjutan. Hal ini dilakukan guna menyikapi penurunan pasar MRO global yang diprediksi mencapai 40 persen sepanjang 2020.
Demi menjaga keberlangsungan bisnis selama masa pandemi, GMFI selalu mengedepankan keselamatan dan kesehatan karyawan dalam menjalankan kegiatan operasional sehari-hari. Sesuai anjuran pemerintah setempat, GMFI patuh terhadap protokol Kesehatan lewat prosedur 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan) serta memaksimalkan test dan tracing agar tingkat penyebaran COVID-19 dapat ditekan semaksimal mungkin.