Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menambah alokasi penerima program Bantuan Stimilan Perumahan Swadaya (BSPS), atau bedah rumah, di Provinsi Sulawesi Tengah sebesar 24 persen, yakni dari 4.000 penerima menjadi 4.961 penerima.
Dirjen Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid berharap peningkatan jumlah alokasi Program BSPS tersebut dapat meningkatkan kualitas rumah yang tidak layak sekaligus perekonomian pada pandemi.
"Adanya program BSPS tersebut secara tidak langsung akan mendorong perekonomian di desa-desa yang menjadi lokasi pelaksanaan bedah rumah," kata Khalawi, Sabtu (19/9/2020).
Dalam pelaksanaan di lapangan, lanjutnya, BSPS juga dinilai membuka lapangan pekerjaan di tengah wabah Covid-19 karena dilaksanakan melalui skema padat karya tunai sehingga menyerap tenaga kerja atau tukang yang cukup banyak.
Khalawi menerangkan, penambahan kuota untuk program BSPS tersebut dilakukan melalui skema peningkatan kualitas atau yang lebih dikenal di kalangan masyarakat dengan istilah bedah rumah.
Bantuan bedah rumah yang akan disalurkan Kementerian PUPR senilai Rp17,5 juta per unit rumah. Dana tersebut terdiri dari Rp15 juta untuk biaya belanja bahan bangunan dan pembayaran upah tukang sebesar Rp2,5 juta.
Baca Juga
Sementara itu, Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) Sulawesi II, Suko Wiyono menerangkan, penambahan kuota Program BSPS atau bedah rumah sebanyak 961 rumah di laksanakan di lima Kabupaten di Sulawesi Tengah.
Berdasarkan data yang ada, Kementerian PUPR memberikan alokasi tambahan kuota penerima bantuan tersebut berdasarkan Surat Keputusan (SK) Direktur Jenderal Perumahan tahap III dan tahap IV. Kelima Kabupaten yang mendapatkan tambahan alokasi Program BSPS tersebut antara lain Kabupaten Parigi Moutong (200 unit), Kabupaten Banggai (300 unit), Kabupaten Banggai Kepulauan (125 unit), Kabupaten Morowali Utara (236 unit) dan Kabupaten Morowali (100 unit).