Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jerman Beri Bantuan untuk 2 Juta Pekerja Garmen di 7 Negara

Dukungan finansial akan diberikan melalui program ILO kepada pekerja di Bangladesh, Ethiopia, Kamboja, Madagaskar, Indonesia, Vietnam dan Laos.
Ilustrasi: Pekerja meyelesaikan pembuatan pakaian di pabrik garmen PT Citra Abadi Sejati, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (8/9/2018)./JIBI-Nurul Hidayat
Ilustrasi: Pekerja meyelesaikan pembuatan pakaian di pabrik garmen PT Citra Abadi Sejati, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (8/9/2018)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, VIENTIANE — Jerman akan memberi 14,5 juta euro untuk membantu 2 juta pekerja garmen yang terkena pandemi virus corona di tujuh negara.

Menurut Ecotextile News seperti dikutip dari www.vientianetimes.org.la, dukungan finansial akan diberikan melalui program Organisasi Buruh Internasional (Internatonal Labour Organization) yang memungkinkan pekerja di Bangladesh, Ethiopia, Kamboja, Madagaskar, Indonesia, Vietnam dan Laos untuk meminimalkan dampak krisis Covid-19.

Sebagai bagian dari Program Dukungan Darurat Covid-19, inisiatif multidonor menyediakan transfer tunai dan peralatan pelindung diri, serta kampanye peningkatan kesadaran.

Lebih dari 26.000 pekerja di pabrik tekstil di Laos telah terpengaruh oleh krisis kesehatan dan ekonomi global yang sedang berlangsung, menurut Asosiasi Industri Garmen Laos (Association of Lao Garment Industry/ALGI).

Presiden ALGI Xaybandith Rasphone mengatakan kepada Vientiane Times baru-baru ini bahwa pandemi berdampak besar pada industri garmen Laos.

"Ekspor garmen telah turun 40 persen—50 persen sepanjang tahun ini," katanya.

Menurutunya, penurunan tajam telah memaksa banyak pabrik untuk mengurangi atau menghentikan sementara operasi mereka.

Akibatnya, banyak pekerja garmen yang jam kerjanya dikurangi atau di-PHK. Sejumlah besar karyawan, terutama perempuan, telah kehilangan penghasilan penting bahkan ketika biaya hidup meningkat, menambah beban yang mereka pikul dan mempersulit mereka untuk bertahan hidup.

Sembilan puluh persen pekerja garmen Laos adalah wanita. Di bawah program yang didanai Jerman, ibu muda dan pekerja yang berisiko jatuh ke dalam jurang kemiskinan akan menerima pembayaran tunjangan satu kali.

Menurut Xaybandith, dari total 14,5 juta euro, sekitar 1,7 juta euro akan dibelanjakan untuk program di Laos di mana pekerja garmen secara tidak langsung dan langsung akan mendapatkan keuntungan dari inisiatif tersebut.

Semua pabrik garmen di Laos terpukul akibat menyusutnya permintaan dan penurunan pesanan yang dilakukan oleh pembeli utama mereka di Uni Eropa, Jepang, Amerika Serikat dan Kanada.

Wakil Direktur Jenderal ILO untuk Operasi Lapangan dan Kemitraan Moussa Oumarou mengatakan, “Pelajaran utama dari Covid-19 adalah bahwa penting untuk segera mendukung bisnis dalam upaya mereka untuk bertahan hidup dan pekerja yang kehilangan pekerjaan dan pendapatan.”

Menurutnya, dukungan kemanusiaan segera seperti itu harus menjadi bagian dari rencana jangka panjang untuk membangun kembali yang lebih baik.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Zufrizal
Editor : Zufrizal

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper