Bisnis.com, JAKARTA - Survei Bank Indonesia mencatat indeks ekspektasi kondisi ekonomi (IEK) Agustus 2020 melemah menjadi sebesar 118,2.
Sementara pada Juli 2020, IEK tercatat sebesar 121,7. Penurunan tersebut disebabkan oleh ekpektasi konsumen terhadap penghasilan, ketersediaan lapangan kerja, dan kegiatan usaha yang cenderung terbatas.
"Optimisme konsumen terhadap perkiraan kondisi ekonomi 6 bulan ke depan masih cukup kuat meski tidak setinggi bulan sebelumnya, tulis BI dalam laporan survei konsumen, Selasa (8/9/2020).
Salah satu indikator yang mempengaruhi IEK tersebut, yaitu ekspektasi konsumen terhadap kenaikan penghasilan pada 6 bulan mendatang yang terpantau melemah.
Indeks ekspektasi penghasilan pada periode Agustus 2020 tercatat sebesar 124,7, menurun dari 125,4 pada bulan sebelumnya.
Penurunan ini terjadi pada responden dengan tingkat pengeluaran Rp1-3 juta per bulan. Berdasarkan usia, eskpektasi terhadap penghasilan mengalami penurunan pada responden berusia 20-30 tahun dan 51-60 tahun.
Baca Juga
Sementara, ekspektasi responden terhdap ketersediaan lapangan kerja pada 6b bulan mendatang pada Agustus 2020 terpantau masih optimis dan cukup stabil.
Tercatat, ekspektasi ketersediaan lapangan kerja pada Agustus 2020 sebesar 114,5, relatif stabil dibandingkan dengan Juli 2020 sebesar 114,1.
Di sisi lain, ekspektasi konsumen terhadap ekspansi kegiatan usaha dalam 6 bulan ke depan juga tercatat masih terbatas. Hal ini tercermin dari indeks ekspektasi kegiatan usaha yang tercatat sebesar 115,5, lebih rendah dari 125,3 pada Juli 2020.
Penurunan terjadi pada seluruh kelompok pengeluaran, terdalam pada responden dengan pengeluaran di atas Rp5 juta per bulan.