Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Proyek Preservasi Jalintim Sumatra-Riau Masuk Tahap Prakualifikasi Lelang

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menyatakan proyek Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) Preservasi Jalan Lintas Timur (Jalintim) Sumatra wilayah Riau, sudah memasuki tahapan prakualifikasi lelang.
Foto udara Jalan Lintas Timur Sumatra di Mestong, Muarojambi, Jambi, Rabu (22/5/2019)./ANTARA-Wahdi Septiawan
Foto udara Jalan Lintas Timur Sumatra di Mestong, Muarojambi, Jambi, Rabu (22/5/2019)./ANTARA-Wahdi Septiawan

Bisnis.com, JAKARTA--Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menyatakan proyek Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) Preservasi Jalan Lintas Timur (Jalintim) Sumatra wilayah Riau, sudah memasuki tahapan prakualifikasi lelang.

Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PUPR Eko D. Heripoerwanto menjelaskan proyek ini menggunakan skema availability payment atau pembayaran dengan ketersediaan layanan.

"Proyek KPBU Preservasi Jalintim Sumatra wilayah Riau sudah memasuki tahapan prakualifikasi, badan usaha yang berminat bisa mendaftar mulai 4 September-17 September 2020," ujarnya kepada Bisnis, Jumat (4/9/2020).

Heri menyebutkan proyek ini sedang dalam proses untuk mendapatkan penjaminan dari pemerintah, dengan nilai perkiraan investasi yang dibutuhkan mencapai Rp585,30 miliar.

Bentuk kerja sama pemerintah dalam proyek ini adalah bangun guna serah atau build operate transfer.

Sebelumnya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mencatat ada dua proyek dari hasil market sounding atau penawaran pasar, yang kini masuk ke tahapan prakualifikasi lelang.

Eko D. Heripoerwanto menjelaskan dua proyek itu adalah jalan tol, dan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM).

"Untuk proyek dari market sounding yang masuk tahapan prakualifikasi lelang pertama yaitu proyek jalan tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap. BPJT sudah melakukan prakualifikasi lelang pada 7 Agustus-14 September 2020," ujarnya kepada Bisnis Senin (31/8/2020).

Adapun Kementerian PUPR sebelumnya telah beberapa kali melakukan market sounding atau penawaran paket proyek strategis kepada pasar. Seperti pada 21 November 2019, ada 4 proyek yang ditawarkan di antaranya yaitu tol Solo-Yogyakarta-Kulonprogo, tol Yogyakarta-Bawen, tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap, dan tol Mamminasata.

Kemudian 11 Maret 2020 lalu, market sounding kali ini menawarkan 5 proyek yaitu: sistem transaksi tol non-tunai Berbasis Multi Lane Free Flow, tol Layang Cikunir-Karawaci, preservasi Jalan Nasional Lintas Timur Sumatra di Provinsi Riau, tol Kamal-Teluk-Naga-Rajeg, dan tol Bogor-Serpong via Parung.

Lalu di 30 April 2020 lalu kembali ada enam proyek yang ditawarkan lewat market sounding, yaitu tol Semanan-Balaraja, tol Layang Cikunir-Ulujami, tol Sentul Selatan-Karawang Barat, tol Akses Patimban, tol Semarang Harbour, dan jembatan Batam-Bintan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arif Gunawan
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper