Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HIPMI: Peluang Perbaikan Investasi di 2021 Terbuka

Hipmi yakin peluang tersebut ada melihat upaya pemerintah, termasuk insentif yang ditawarkan mulai dari tax holiday hingga tax allowance.
Presiden Joko Widodo (kiri) menerima pengurus Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia dan pengurus Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (12/6/2019)./ANTARA-Wahyu Putro A
Presiden Joko Widodo (kiri) menerima pengurus Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia dan pengurus Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (12/6/2019)./ANTARA-Wahyu Putro A

Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Bidang Keuangan dan Perbankan Hipmi Ajib Hamdani melihat adanya peluang peningkatan kinerja investasi pada 2021.

“Kalau ingin lihat investasi 2020 sebelum ada pandemi Covid-19, kami ada opimisme luar biasa pencapaian investasi dengan effort yang ada dari pemerintah akan tercapai 100 persen,” katanya melalui diskusi virtual, Rabu (2/9/2020).

Ajib menjelaskan bahwa poin yang diapresiasi pengusaha adalah saat ini Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) saat ini lebih interaktif kepada calon investor.

“Satgas [satuan tugas] dari BKPM aktif melakukan pendampingan kepada investor dari a sampai z. Mereka akan didampingi seperti apa, problemnya dari mana? Afirmatif seperti itu yang dibutuhkan dunia usaha,” jelasnya

Bukan hanya itu, Ajib menuturkan bahwa pemerintah juga telah memberikan kewenangan kepada BKPM untuk memberikan perizinan bahkan sampai tax holiday dan tax allowance. Tujuannya agar izin berusaha cepat keluar.

“Kepastian waktu dan satu pintu itu yang dibutuhkan. Kalau lama yang harusnya izin keluar dalam seminggu malah jadi sebulan atau dua bulan itu berhubungan dengan cost flow,” ucapnya.

Direktur Fasilitas Promosi Daerah BKPM, Indra Darmawan mengatakan bahwa apabila Indonesia kalah saing dalam penanaman investasi dengan negara tetangga sepeti Vietnam, upaya yang dilakukan adalah dengan mengidentifikasi calon investor. Setelah itu mereka didekati.

“Kita rayu, kita servis abis. Kita temani dengan info yang baik. Misalnya UMR tinggi dibandingkan Vietnam. Kita kasih info jika dibandingkan Banten memang tinggi. Dia mau tidak ke Jawa Tengah? Itu sama dengan Vietnam. Juga dengan lahan. Kita coba tawarkan dengan Batang. Baru sadar mereka,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper