Bisnis.com, JAKARTA - Pandemi Covid-19 berdampak besar bagi perekonomian Indonesia. Hal ini terbukti dari pertumbuhan ekonomi pada kuartal II/2020 yang mengalami kontraksi 5,32 persen.
Kontraksi pertumbuhan ini juga mencerminkan kondisi dunia investasi yang tertekan, terutama di sisi aliran investasi asing.
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat pertumbuhan realisasi investasi pada semester I/2020 tercatat 1,8 persen.
Dari kinerja tersebut, penanaman modal asing (PMA) terjun -8,1 persen. Di sisi lain, aliran investasi dari dalam negeri (PMDN) masih berhasil tumbuh 13,2 persen.
Direktur Fasilitas Promosi Daerah BKPM, Indra Darmawan mengatakan bahwa realisasi investasi semester I tidak terlalu buruk. Bisa dikatakan lumayan baik.
“Karena target investasi kita adalah Rp817,2 triliun. Sementara semester I realisasi kita adalah Rp402,6 triliun atau 49,3 persen,” katanya dalam diskusi virtual, Rabu (2/9/2020).
Indra menjelaskan bahwa tahun ini investasi jangan sampai turun hingga -5 persen. Oleh karena itu, pertumbuhan di kuartal III dan IV akan sangat berpengaruh ke depannya.
Baca Juga
“Itu jadi basis yang sangat menarik untuk kita lihat. Kalau stabil, artinya pondasi untuk naik ada. Akan tetapi kalau triwulan III dan IV turun, akan sangat riskan sekali di 2021,” jelasnya.
Indra berharap agar pertumbuhan konsumsi tidak dilupakan. Pasalnya, dia menganggap percuma apabila investasi naik akan tetapi tidak ada serapannya.