Bisnis.com, JAKARTA — Progres pembangunan sebanyak 41 bendungan yang terdiri atas bendungan program strategis nasional dan non-PSN di Tanah Air saat ini sudah rata-rata mencapai 44,47 persen,
Direktur Bendungan dan Danau Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR Airlangga Mardjono menjelaskan bahwa saat ini dari lima proyek bendungan baru pada 2020, hanya dua proyek yang sudah dimulai kontrak kerjanya dengan pemenang lelang.
"Sisa tiga proyek bendungan lagi masih dalam tahapan lelang. Untuk progres dari proyek bendungan berjalan, saat ini progres fisiknya sudah 44,47 persen," ujarnya kepada Bisnis, Kamis (3/9/2020).
Dia memerinci total proyek bendungan yang tengah dikerjakan oleh Kementerian PUPR saat ini tercatat 41 proyek, yang dibagi menjadi dua yaitu 37 bendungan PSN, dan 4 bendungan non-PSN.
Untuk dua proyek bendungan baru yang sudah dikontrak, yaitu Sepaku Semoi dikerjakan oleh PT Brantas Abipraya dan bendungan Tiu Suntuk paket 2 oleh PT Nindya Karya KSO (kerja sama operasi).
Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat terus melanjutkan pembangunan bendungan baru di sejumlah provinsi. Di antaranya, Bendungan Tiu Suntuk di Nusa Tenggara Barat, Sepaku Semoi di Kalimantan Timur, Jragung di Jawa Tengah, Ameroro di Sulawesi Selatan, dan Budong-Budong di Sulawesi Barat.
Baca Juga
Dua di antaranya telah terkontrak yakni Bendungan Tiu Suntuk dan Bendungan Sepaku Semoi, sisanya sedang dalam proses lelang.
Sebelumnya, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa pengelolaan sumber daya air dan irigasi akan terus dilanjutkan dalam rangka mendukung produksi pertanian yang berkelanjutan.
Di samping itu kehadiran bendungan juga memiliki potensi air baku, energi, pengendalian banjir, dan pariwisata yang akan menumbuhkan ekonomi lokal.