Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pergerakan Pesawat Meningkat, GMF AeroAsia Optimistis

Optimisme GMF AeroAsia mulai bangkit seiring dengan peningkatan lalu lintas penerbangan pada semester II/2020.
Petugas Inspektur Kelaikudaraan DKPPU Kementerian Perhubungan dan tekhnisi GMF melakukan pemeriksaan seluruh mesin dan kalibrasi dengan menggunakan alat simulasi kecepatan dan ketinggian pesawat pada pesawat Boeing 737 Max 8 milik Garuda Indonesia di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (12/3/2019)./ANTARA-Muhammad Iqbal
Petugas Inspektur Kelaikudaraan DKPPU Kementerian Perhubungan dan tekhnisi GMF melakukan pemeriksaan seluruh mesin dan kalibrasi dengan menggunakan alat simulasi kecepatan dan ketinggian pesawat pada pesawat Boeing 737 Max 8 milik Garuda Indonesia di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (12/3/2019)./ANTARA-Muhammad Iqbal

Bisnis.com, JAKARTA - PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia Tbk. (GMFI) optimis dapat bangkit pada paruh kedua semester ini setelah melihat perkembangan positif dari lalu lintas penerbangan.

Direktur Utama GMF I Wayan Susena mengatakan dari data yang dihimpun selama periode tersebut, perusahaan melayani kurang lebih 1.200 penerbangan domestik dan internasional terbatas. Angka tersebut diakui masih belum dapat mengimbangi penerbangan dalam kondisi normal, tetapi sudah sangat positif terutama dalam memulihkan kepercayaan pelanggan untuk terbang kembali.

Selain itu dia juga menjelaskan di tengah optimisme bangkitnya industri penerbangan saat ini, GMF telah berhasil menyelesaikan pekerjaan C Check, C01 milik Nepal Air untuk jenis A330. Kemudian akan menyusul untuk pesawat registrasi kedua saat ini.

"Selama masa pandemi ini, GMF juga telah menerima permintaan pekerjaan perawatan pesawat terbang yang datang dari Korea, Spanyol, Belanda, India, Islandia, Vietnam, bahkan dari Kepulauan Fiji," jelasnya, Senin (23/8/2020).

Menurutnya permintaan tersebut semakin meningkat sampai akhir tahun ini.

"Kami sangat berharap hal ini dapat menjadi angin segar bagi Perseroan untuk menutup tahun dengan baik tentunya dengan penyesuaian target baru yang telah kami sesuaikan di tengah pandemi covid-19," imbuhnya.

Sesuai dengan laporan keuangan yang dipublikasikan hingga semester I/2020, perusahaan jasa perawatan tersebut membukukan penurunan pendapatan hingga 30 persen -35 persen dibandingkan dengan pada tahun sebelumnya.

Penurunan pendapatan tersebut utamanya berasal dari pendapatan berbasis flighthour imbas dari penurunan penerbangan dan beberapa customer yang melakukan penjadwalan ulang pekerjaan perawatan pesawat. Namun, dilihat dari aktivitas penerbangan yang mulai membaik saat ini kami optimis dapat melewati tahun ini dengan baik.

Sejalan dengan meningkatnya penerbanganTanah Air akan berdampak juga dengan kinerja GMF ke depannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper