Ketersediaan Dijamin Aman Selama Proses Perpindahan IKN

Stok listrik yang ada cukup untuk memenuhi proses konstruksi perpindahan ibu kota negara.
Foto: Dok.  PT PLN (Persero)
Foto: Dok. PT PLN (Persero)

Bisnis.com, BALIKPAPAN — Pemerintah tengah mempersiapkan untuk memindah ibu kota negara ke Kalimantan Timur. Di saat yang sama, interkoneksi kelistrikan PT PLN (Persero) di Kalimantan Timur, Selatan, dan Tengah memiliki cadangan daya sebesar 546,4 Megawatt (MW).

General Manager PLN Unit Induk Wilayah Kalimantan Timur dan Utara (UIW Kaltimra), Sigit Witjaksono mengatakan bahwa stok listrik yang ada cukup untuk memenuhi proses konstruksi perpindahan ibu kota negara (IKN).

“Bila gedung-gedung pusat pemerintahan dibangun di IKN yang kebutuhan listriknya serupa dengan gedung yang di Jakarta, maka kebutuhan kapasitas listriknya kurang lebih 200 MW,” katanya saat dihubungi.

Dengan perhitungan tersebut, artinya PLN masih memiliki cadangan daya. Sigit menjelaskan bahwa harapan yang nyata dari cadangan daya tersebut adalah pertumbuhan ekonomi dari industri dan bisnis di kota-kota penyangga IKN baru.

“Kota itu kan Samarinda dan Balikpapan. Kemudian kita juga punya daerah yang dikembangkan sebagai industri walaupun sekarang belum banyak. Tapi nantinya akan menuju ke sana,” jelasnya.

Dengan tumbuhnya industri dan bisnis nantinya diharapkan akan meningkatkan serapan daya listrik di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara.

“Infrastruktur-infrastruktur kelistrikan yang dibangun ini harapannya dapat meningkatkan pertumbuhan investasi. Dampaknya tentu akan menjadi penggerak dan pendorong pertumbuhan roda ekonomi di Kalimantan ini. Investasi industri khsususnya ini menjadi penyerap energi terbesar.” kata Sigit.

Laju ekonomi Kaltim mengalami kontraksi sejalan dengan pelemahan ekonomi global. Pada triwulan II, pertumbuhannya mengalami kontraksi 5,46 persen.

Lesunya ekonomi Kaltim yang lebih dalam tertahan oleh kinerja investasi serta kinerja konstruksi. BI mencatat realisasi penanaman modal asing (PMA) pada triwulan ll mencapai RpI,58 triliun setelah sebelumnya tercatat Rp0,97 triliun pada triwulan I.

Sementara itu, realisasi penanaman modal dalam megeri (PMDN) triwulan ll mencapai Rp5,8triliun. Lebih tinggi dibanding triwulan I Rp3,7 triliun.

Data dari Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kaltim mencatat, capaian pada triwulan I 2020 mengalami penurunan sebesar 49,8 persen dibandingkan triwulan I 2019 sebesar Rp 9,24 triliun. Sedangkan jika dibandingkan dengan target realisasi investasi tahun ini yang sebesar Rp21,30 triliun maka baru mencapai 21,78 persen.

Sementara itu, Senior Manager Niaga dan Pelayanan PLN UIW Kaltimra, Leonardo Buntoro mengatakan bahwa perseroan tengah menyusun masterplan untuk IKN baik dari sisi pembangkitan, transmisi, serta distribusinya.

Beberapa perencanaan yang telah disusun salah satunya pembangkit listrik tenaga air (PLTA). PLN akan membangun PLTA di Tabang, Kaltara. Saat ini masih dalam tahap awal. Selain itu, PLN juga melakukan uji pemanfaatan waduk untuk pembangunan PLTA bekerjasama dengan Kementerian PUPR.

“Ketika IKN sudah dicanangkan, kami harus sediakan yang green energi. Jadi kami harus kurangi bahan bakar batu bara,” katanya.

Menurutnya, potensi energi ramah lingkungan yang paling besar adalah PLTA. Di Borneo, daerah yang bisa dioptimalkan untuk pembangkit listrik tersebut adalah Kaltara.

Sementara di Kaltim, perusahaan tengah mencoba membangun PLTA Tabang di Kutai Kartanegara. PLTA itu diprediksi dapat menghasilkan 690 MW.

Bukan hanya itu, PLN juga memiliki perencanaan transmisi 500 kV sebagai backbone untuk mendukung kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP). Terakhir perencanaan zero down time dengan membuat distribution automation system (DAS).

“Kami berharap listrik bisa menjadi penggerak roda perekonomian dan menjadi wujud kesiapan kami untuk mendukung rencana pemindahan ibu kota baru ke pulau Borneo,” jelasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Media Digital
Editor : Media Digital

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

# Hot Topic

Rekomendasi Kami

Foto

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper