Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

WMU Resmikan Hatchery dan Breeding Farm di DIY

Sektor pangan masih terus dilirik para investor. Kali ini, WMU mendirikan peternakan ayam di Yogyakarta.
Foto Ilustrasi: Peternakan Ayam
Foto Ilustrasi: Peternakan Ayam

Bisnis.com, JAKARTA - Guna mendukung program ketahanan pangan, PT Widodo Makmur Unggas (WMU) meresmikan pembukaan peternakan dan penetasan ayam pedaging di Tonggor, Kabupaten Gunungkidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Selasa (25/8).

Peresmian Hatchery dan Breeding Farm Widodo Makmur Unggas beserta kantornya tersebut ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X, yang didampingi Direktur Utama Widodo Makmur Unggas (WMU) Ali Mas'adi dan Tumiyana, Founder PT Widodo Makmur Perkasa (WMP), induk usaha WMU.

Direktur Utama WMU, Ali Mas'adi menyatakan bahwa WMU merupakan perusahaan peternakan ayam yang terintegrasi dan memiliki kapasitas untuk menetaskan hingga 2 juta telur per bulan.

“Salah satu tujuan dari peresmian hatchery dan breeding farm untuk mendukung program ketahanan pangan yang dicanangkan oleh Pemprov DIY dan memberikan kontribusi terhadap kesejahteraan masyarakat Yogyakarta,” ujarnya melalui siaran resmi yang diterima Bisnis.com, Selasa (25/8/2020).

Ali Mas'adi menerangkan bahwa untuk breeding farm, WMU menyediakan bibit ayam berkualitas, hasil dari breeding farm yang dikelola secara modern, dengan fasilitas kandang closed house dan teknologi terbaru.

Fasilitas itu menerapkan sistem pemeliharaan Good Breeding Practice (GBP) secara ketat untuk meraih hasil produksi terbaik, yang dijalankan oleh para praktisi muda peternakan berpengalaman dan di bawah supervisi ahli serta akademisi peternakan unggas terbaik.

Sedangkan hatchery WMU memiliki fasilitas setter machine, hatcher machine, dan alat-alat vaksinasi modern dan menerapkan Good Manufacturing Practice (GMP), sehingga menghasilkan produk DOC yang berkualitas terbaik.

Seleksi telur dilakukan secara rutin untuk mendapatkan telur kualitas terbaik, dengan tingkat salable chick yang tinggi sebelum memasuki tahapan setting.

Seleksi berikutnya adalah grading dan sexing sebelum menuju proses boxing dan delivery untuk disalurkan ke peternakan ayam komersial internal maupun eksternal.

Selain hatchery dan breeding farm, perusahaan berbasis di Jakarta ini juga memiliki beberapa unit bisnis dengan fasilitas yang tersebar di Pulau Jawa, antara lain unit bisnis commercial broiler farm, commercial layer farm, slaughterhouse, dan feedmill.

Tumiyana, Founder WMP menyatakan bahwa secara korporasi, saat ini Widodo Makmur Holding terus berinvestasi hingga Rp12 triliun selama 5 tahun ke depan demi kemajuan industri pangan di Indonesia.

"Tahun ini, WMU salah satunya berinvestasi dalam industri peternakan ayam terpadu di Gunung Kidul," ujarnya.

Sementara itu, belum lama ini WMU juga melakukan groundbreaking pabrik pakan ayam di Ngawi, Jawa Timur, sebagai bagian dari pengembangan bisnis secara vertikal terintegrasi.

Pabrik yang berlokasi di Desa Sidolaju, Kecamatan Widodaren tersebut seluas 12,7 hektare (ha).

"Pembangunan pabrik bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pakan unggas WMU, sehingga meniadakan ketergantungan dengan pihak lain. Pabrik tersebut juga berkontribusi pada penyerapan tenaga kerja, terutama di Ngawi," ujarnya.

Adapun, WMU juga telah menandatangani nota kerja sama dan surat perintah kerja dengan afiliasi Fuji Electric Group asal Jepang untuk membangun pabrik pakan di Ngawi pada 8 Juli 2020. Saat ini, WMU juga memiliki pabrik pakan di Balaraja, Tangerang, Banten.

Di sisi lain, WMU dan PT Retail Komoditas Nusantara (Agretail.id) telah menandatangani perjanjian kerja sama (MoU) untuk distribusi di beberapa Kabupaten se-Indonesia.

"Hal ini sesuai dengan rencana pengembangan usaha WMU sebagai perusahaan peternakan ayam yang terintegrasi secara vertikal untuk memenuhi permintaan terhadap bahan pangan berbasis protein hewani untuk seluruh rakyat Indonesia," ujarnya.

Menurutnya kerja sama strategis ini adalah bagian dari strategi WMU untuk memperluas jaringan pasar dan distribusi di Indonesia.

"Kecepatan pertumbuhan distribusi yang terintegrasi dan dioptimalisasi dengan teknologi diharapkan dapat meningkatkan efisiensi yang dampaknya akan dirasakan oleh peternak dan tentunya konsumen," tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper