Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Juli 2020, Nilai Impor Migas Indonesia ‘Hanya’ US$8,48 juta

BPS mencatat selama 13 bulan terakhir, nilai impor migas tertinggi tercatat pada November 2019 dengan nilai US$2,13 miliar.
Ilustrasi. Kapal tanker pengangkut minyak./Bloomberg
Ilustrasi. Kapal tanker pengangkut minyak./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA — Nilai impor minyak dan gas bumi Indonesia per Juli 2020 tercatat lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Badan Pusat Statistik mencatat, sepanjang Januari 2020—Juli 2020, nilai impor migas Indonesia tercatat senilai US$8,48 juta lebih rendah 32,85 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu senilai US$12,64 juta.

Perinciannya adalah impor minyak mentah hanya US$2,22 juta per Juli 2020 yang pada tahun lalu US$3,16 juta, hasil minyak US$4,72 juta dibandingkan dengan per Juli 2019 US$7,96 juta, serta impor gas US$1,53 juta dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu US$1,51 juta.

BPS mencatat selama 13 bulan terakhir, nilai impor migas tertinggi tercatat pada November 2019 dengan nilai mencapai US$2,13 miliar dan terendah terjadi di Mei 2020 senilai US$657,5 juta.

Sementara itu, dari sisi volume, sepanjang Januari 2020—Juli 2020, impor migas juga tercatat lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Per Juli 2020, volume impor migas tercatat sebesar 22,22 juta ton lebih rendah 4,09 persen dibandingkan dengan realisasi per Juli 2019 23,17 persen.

Penurunan volume impor terdapat pada minyak mentah yang menjadi 11,87 juta ton pada tahun ini yang pada tahun sebelumnya 13,51 juta ton.

Sementara itu, untuk volume impor minyak mentah 6,58 juta ton dan gas 3,76 juta ton tidak terpaut jauh dibandingkan dengan realisasi tahun lalu.

Di sisi lain, dari kinerja ekspor migas Indonesia sepanjang 7 bulan pada tahun belum menunjukkan adanya peningkatan.

Secara kumulatif, pada periode Januari 2020—Juli 2020 terjadi penurunan sebesar 34,33 persen secara nilai ekspor migas yakni menjadi US$4,67 juta dari US$7,11 juta.

Sementara itu, dari sisi volume ekspor migas hanya turun 1,5 persen yakni menjadi 15,17 juta ton dari 15,4 juta ton pada 7 bulan pertama tahun lalu.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhammad Ridwan
Editor : Zufrizal

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper