Bisnis.com, JAKARTA - PT Pertamina (Persero) menyebutkan keberhasilan produksi solar dari campuran 100 persen sawit atau D100 bakal menguatkan ketahanan energi nasional.
Selain itu, uji coba produksi green diesel D100 sebesar 1.000 barel per hari di Kilang Dumai, Riau pada Juli lalu sekaligus menjadi kado untuk kemerdekaan Indonesia.
Nicke Widyawati, Direktur Utama PT Pertamina mengatakan Indonesia memiliki seluruh sumber saya yang diperlukan untuk pengembangan energi hijau. Tantangannya adalah cara mengolah sumber daya itu menjadi energi yang bisa menciptakan kemandirian dan kedaulatan energi nasional.
Menurut Nicke, bahan bakar ramah lingkungan D100 menjadi ikhtiar Pertamina mewujudkan Nawacita yakni mengoptimalkan sumber daya dalam negeri untuk membangun ketahanan, kemandirian, dan kedaulatan energi nasional.
Nicke menambahkan, Green Diesel D100 memanfaatkan sumber daya minyak sawit yang melimpah di dalam negeri sebagai bahan baku utamanya, sehingga bahan bakar tersebut memiliki tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) yang sangat tinggi.
"Dengan demikian, produksi D100 ini sekaligus juga akan menekan defisit impor bahan bakar minyak dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional," ujar Nicke dalam keterangan resminya yang dikutip pada Senin (17/8/2020).
Baca Juga
Uji coba produksi Green Diesel di Kilang Dumai, kata Nicke, sudah dimulai sejak 2014 dengan melakukan injeksi minyak sawit jenis Refined, Bleached, and Deodorized Palm Oil (RBDPO) secara bertahap.
Dimulai dari injeksi 7,5 persen RBDPO pada Desember 2014, kemudian 12,5 persen pada Maret 2019, dan terakhir 100 persen pada Juli 2020.
Dalam uji coba performa melalui road test sepanjang 200 km, D100 yang dicampur dengan Solar dan FAME, terbukti menghasilkan bahan bakar diesel yang lebih berkualitas dengan angka cetane number lebih tinggi, lebih ramah lingkungan dengan angka emisi gas buang yang lebih rendah, serta lebih hemat penggunaan bahan bakar.