Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Erick Thohir: Klaster Pariwisata BUMN Bukan Ingin Bunuh Lion Air dan Pesaing

Klaster BUMN pariwisata bertujuan memperkuat ekosistem pariwisata dan sektor usaha turunannya.
Menteri Badan Usaha Milik Negara sekaligus Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Erick Thohir dalam diskusi virtual Forum Merdeka Barat 9 bertajuk Optimis Bangkit dari Pandemi di Jakarta, Sabtu (15/8/2020)./Kominfo
Menteri Badan Usaha Milik Negara sekaligus Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Erick Thohir dalam diskusi virtual Forum Merdeka Barat 9 bertajuk Optimis Bangkit dari Pandemi di Jakarta, Sabtu (15/8/2020)./Kominfo

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Erick Thohir mengatakan rencana pemerintah membentuk klaster BUMN pariwisata bukan bertujuan untuk mematikan pesaing.

Dia menegaskan maksud program klaster BUMN pariwisata tersebut ialah memperkuat ekosistem sektor pariwisata dan turunannya.

"Bukan berarti dengan menggabungkan BUMN kita ingin membunuh pesaing, seperti Lion Air, hotel-hotel swasta atau asing. Tapi kami ingin bagaimana membentuk ekosistem yang baik," tutur Erick dalam konferensi virtual, Selasa, 18 Agustus 2020, seperti dikutip dari Tempo.co

Klaster BUMN pariwisata akan terdiri atas delapan perusahaan. Beberapa perseroan yang bakal bergabung adalah PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, PT Sarinah (Persero), PT Angkasa Pura I (Persero), PT Angkasa Pura (II) Persero, dan PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau ITDC.

Pembentukan klaster BUMN merujuk pada kesuksesan Himbara atau Himpunan Bank Milik Negara. Setelah perusahaan pelat merah tersebut bersinergi, masing-masing perseroan dianggap semakin mampu membenahi supply chain atau rantai pasoknya.

Dengan demikian, perusahaan dapat meningkatkan daya saing dengan perusahaan lain, baik swasta maupun BUMN.

Tak hanya memaksimalkan fungsi masing-masing perusahaan dari lini bisnis, pembentukan klaster BUMN juga mengoptimalkan penugasan perseroan sebagai entitas negara.

"Yang enggak kalah penting, BUMN punya penugasan. Terbukti di masa Covid-19, banyak penugasan bisa jalan karena fundamental dan infrastruktur yang dimilki BUMN," katanya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyoroti penurunan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara. Namun, hal ini menjadi momentum bagi pemerintah memperbaiki sektor pariwisata dan penerbangan, satu di antaranya dengan membuka kemungkinan penggabungan BUMN penerbangan dan pariwisata.

Jokowi  yakin strategi tersebut akan membuat sektor pariwisata nasional makin kuat saat pandemi Covid-19 berakhir.

“Kemungkinan juga penggabungan BUMN penerbangan dan pariwisata, sehingga arahnya menjadi semakin kelihatan sehingga next pandemic , fondasi ekonomi di sektor pariwisata dan transportasi akan semakin kokoh dan semakin baik dan bisa berlari lebih cepat lagi,” kata Jokowi membuka rapat terbatas penggabungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di sektor aviasi dan pariwisata di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (6/8/2020).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper