Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Garuda Minta Syarat Penghapusan Rapid Test dan Swab Dikaji Lagi

Meski nantinya syarat rapid test dan swab test bakal dihilangkan, kedisiplinan masing-masing pelaku mulai dari yang hendak terbang dan mempersiapkan terbang harus lebih dulu terjadi.
Petugas medis mengambil sampel spesimen saat swab test virus corona Covid-19 secara drive thru di halaman Laboratorium Kesehataan Daerah (Labkesdan) Kota Tangerang, Banten, Senin (6/4/2020)./Antara/Fauzan
Petugas medis mengambil sampel spesimen saat swab test virus corona Covid-19 secara drive thru di halaman Laboratorium Kesehataan Daerah (Labkesdan) Kota Tangerang, Banten, Senin (6/4/2020)./Antara/Fauzan

Bisnis.com, JAKARTA – PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) memberi masukan atas pertimbangan atas wacana pemerintah menghapuskan persyaratan rapid test dan swab sejalan dengan diskusi bersama dengan pemerintah dan gugus tugas.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputa mengatakan pertimbangan tersebut diantaranya dengan dihilangkannya rapid test, secara prosedur penumpang dapat lebih mudah masuk ke bandara seperti pada masa normal dan hanya tinggal melakukan check in.

Namun di sisi lain, dia mengemukakan cukup memungkinkan akan ada metode atau tes lain yang dapat menggantikan rapid dan swab test.

Terkait hal ini Irfan pun menyerahkan keputusan akhirnya kepada regulator yang lebih berwenang karena posisi Garuda hanya sebagai operator.

“Kami hanya bilangnya terkait rencana rapid test dihilangkan buat naik pesawat itu kami mohon untuk review lagi. Ditinjau kalau sumber kasusnya rendah pasti masyarakat juga mau liburan kan. Tapi balik ya tergantung yang lain dan situasinya memang,” jelasnya, kepada Bisnis, Selasa (18/8/2020).

Sementara itu, Direktur Operasi Citilink Erlangga Sakti mengandaikan apabila persyaratan rapid test ditarik, maka masyarakat harus memiliki keyakinan dengan situasi dan kondisi yang memang sudah aman.

Dia melanjutkan menjadi upaya dari  para pemangku kepentingan terkait dimulai dari Kantor Kesehatan Pelabuhan, hingga Kemenkes agar bisa memberikan rasa aman sehingga animo bisa meningkat.

“Kalau masyarakat sudah bisa seperti itu industri penerbangan bisa tumbuh dengan sendirinya. Kondisi sekarang saja sudah bisa di atas 40 persen. Perlahan bisa meningkat terus,”ujarnya.

Direktur Utama Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan sebelum mengimplementasikan wacana menghapus rapid test dan swab, pemangku kepentingan harus dapat  mempertimbangkan kebutuhan dan keinginan masyarakat.

“Lihatnya di sisi apa sih jaminan kesehatan apa terbangnya. Kalau dominan untuk terbangnya hal persyaratan tadi bisa dievaluasi,”ujarnya.

Namun secara prinsip, tekan awal, saat ini kedisiplinan masing-masing pelaku mulai dari yang hendak terbang dan mempersiapkan terbang harus lebih dulu terjadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper