Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menko Airlangga: Progres RUU Cipta Kerja 70 Persen

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto menuturkan pembahasan beberapa isu krusial dalam RUU Cipta Kerja sudah disepakati oleh komponen tri partit.
Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto saat tiba di Ruang Rapat Paripurna I, Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (14/8/2020). Bisnis/Arief Hermawan P
Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto saat tiba di Ruang Rapat Paripurna I, Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (14/8/2020). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto mengatakan pembahasan Omnibus Law Rancangan Undang-Undang (RUU) Cipta Kerja masih terus berlangsung.

"Progres [pembahsan] RUU Cipta Kerja sudah mencapai 70 persen," katanya dalam konferensi pers RAPBN dan Nota Keuangan 2021 secara virtual, Jumat (14/8/2020).

Ketua Umum Partai Golkar tersebut mengatakan DPR RI berkomitmen untuk kembali membahas Omnibus Law RUU Cipta Kerja dalam waktu dekat.

Hal itu, lanjutnya, sudah diungkapkan oleh Ketua DPR RI Puan Maharani saat pidato pembukaan masa sidang di Gedung DPR/DPD/MPR, Jakarta, Jumat, 14 Agustus 2020.

Airlangga menuturkan pembahasan saat ini sudah cukup tinggi seiring disepakatinya beberapa isu krusial dalam RUU Cipta Kerja antara komponen tri partit.

"Permasalahan krusial ada yang disepakati, terkait ketenagakerjaan oleh pengusaha dan pemerintah. Rapat dipimpin Menteri Ketenagakerjaan [Ida Fauziah]," jelasnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menegaskan pemerintah siap menggunakan Omnibus Law perpajakan untuk mendorong investasi dan mempercepat pemulihan ekonomi nasional pascapandemi Covid-19.

Hal itu diungkapkan Presiden RI saat membacakan Nota Keuangan RAPBN 2021 di Gedung MPR/DPR Senayan, Jumat (14/8/2020).

"Selain itu, penerapan omnibus law perpajakan dan pemberian berbagai insentif perpajakan yang tepat dan terukur diharapkan mampu mendorong peningkatan investasi dan daya saing nasional, mempercepat pemulihan ekonomi pasca-pandemi Covid-19, serta memacu transformasi ekonomi," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper