Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Genjot Utilisasi Pesawat, Garuda Indonesia Gandeng Perusahaan Tambang

Garuda Indonesia memperbesar utilitas pesawatnya melalui penerbangan sewa yang bekerja sama dengan PT Putra Perkasa Abadi.
Pesawat milik maskapai penerbangan Garuda Indonesia bersiap melakukan penerbangan di Bandara internasional Sam Ratulangi Manado, Sulawesi Utara akhir pekan lalu (8/1/2017)./Bisnis-Dedi Gunawann
Pesawat milik maskapai penerbangan Garuda Indonesia bersiap melakukan penerbangan di Bandara internasional Sam Ratulangi Manado, Sulawesi Utara akhir pekan lalu (8/1/2017)./Bisnis-Dedi Gunawann

Bisnis.com, JAKARTA - PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) mengoptimalisasi pasar penerbangan sewa sebagai salah satu fokus bisnis yang terus dikembangkan selama pandemi Covid-19.

Emiten berkode GIAA ini telah meneken kontrak dengan PT Putra Perkasa Abadi, perusahaan yang bergerak di bidang coal mining contractor untuk layanan penerbangan charter yang difasilitasi bagi tenaga kerja sektor pertambangan yang bertugas di area.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan melalui penandatanganan tersebut, akan menyediakan layanan penerbangan charter terkait kebutuhan crew rotation PT Putra Perkasa Abadi dengan menggunakan pesawat Boeing 737-800 dan Bombardier CRJ-1000 untuk rute-rute dari dan menuju Surabaya, Banjarmasin, Balikpapan, Semarang, Yogyakarta, dan Samarinda.

“Upaya optimalisasi pasar penerbangan charter ini menjadi fokus bisnis yang terus kami kembangkan di tengah kondisi pandemi Covid-19 mengingat layanan menjadi salah satu opsi utama bagi sektor industri migas dan pertambangan yang membutuhkan fleksibilitas layanan transportasi udara bagi kebutuhan mobilitas tenaga kerjanya," jelasnya, Kamis (13/8/2020).

Layanan penerbangan charter selama masa pandemi menjadi salah satu kebutuhan utama sektor industri yang semakin menjanjikan bagi fokus bisnis penerbangan.

Berdasarkan laporan keuangannya pada semester I/2020, pertumbuhan pendapatan layanan penerbangan tidak berjadwal maskapai pelat merah tersebut menunjukkan peningkatan signifikan yaitu hingga 392,38 persen menjadi US$21,54 juta dibandingkan dengan pada periode sebelumnya yaitu US$4,37 juta.

Selain pengembangan layanan charter penumpang, Garuda Indonesia juga mengembangkan bisnis penerbangan charter baik untuk charter pribadi (private) dan charter logistik melalui layanan pengangkutan kargo udara.

Sebelumnya, Garuda Indonesia melalui layanan charter juga turut memfasilitasi proses penerbangan repatriasi baik untuk Warga Negara Indonesia maupun Warga Negara Asing dari dan ke berbagai negara seperti Brasil, Kolombia, Sri Lanka, Maladewa, Panama, Filipina, Vietnam, Thailand, Jepang, Uni Emirat Arab, Singapura, dan Korea Selatan.

Sementara itu, Direktur Utama PT Putra Perkasa Abadi Christianto Setyo mengaku kerja sama tersebut bisa memberikan nilai tambah kepada pelanggan dalam penambangan terbuka dan pemindahan lahan berskala besar.

“Dengan flight charter ini, kami ingin memastikan bahwa setiap karyawan kami baik yang akan berangkat dan pulang cuti lapangan maupun tugas lainnya mendapatkan fasilitas transportasi udara yang aman dan sehat,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper