Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Residensial Kuartal III/2020 Diprediksi Makin Lambat

Perkembangan harga properti residensial pada kuartal III/2020 diprediksi semakin melambat baik dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya maupun dibandingkan dengan kuartal II/2020.
Ilustrasi properti jenis residensial./Bisnis/Rachman
Ilustrasi properti jenis residensial./Bisnis/Rachman

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia memproyeksikan perkembangan harga properti residensial pada kuartal III tahun ini semakin lambat.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Onny Widjanarko mengatakan hal itu terindikasi dari perkiraan pertumbuhan Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) kuartal III/2020 sebesar 1,19 persen (y-o-y), lebih rendah dibandingkan dengan 1,59 persen (y-o-y) pada kuartal II tahun ini.

"Ini juga lebih rendah dari kuartal III/2019 yang mencapai 1,8 persen," ujarnya dalam paparan Survei Harga Properti Residensial pada Rabu (12/8/2020).

Onny menuturkan melambatnya pertumbuhan tersebut terjadi untuk seluruh tipe rumah. Pertumbuhan harga rumah tipe kecil, menengah, dan besar masing-masing diperkirakan 1,56 persen, 1,24 persen, dan 0,78 persen (yoy), lebih rendah dari kuartal sebelumnya yang masing-masing 2,35 persen, 1,42 persen, dan 0,99 persen (yoy).

Perlambatan terjadi di sebagian besar kota yang disurvei terutama Mesan dan Banjarmasin yang tumbuh 1,01 persen (yoy) dan terkontraksi 0,40 persen (yoy), lebih rendah dari tumbuh 3,96 persen (yoy) dan 0,48 persen (yoy) pada kuartal II/2020.

Secara kuartalan, pertumbuhan harga properti residensial pada kuartal III tahun ini juga diperkirakan lebih rendah dari kuartal sebelumnya.

"Hal itu terindikasi dari IHPR yang tumbuh 0,11 persen (qtq), lebih rendah dibandingkan 0,32 persen (qtq) pada kuartal II tahun 2020 xan 0,5 persen (qtq) pada kuartal III/2019," tuturnya.

Menurutnya, perlambatan pertumbuhan harga rumah kuartalan diperkirakan terjadi pada seluruh tipe rumah terutama harga rumah tipe kecil yang diperkirakan hanya tumbuh 0,18 persen (qtq), lebih rendah dari 0,5 persen (qtq) pada kuartal sebelumnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper