Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pan Brothers Kembangkan Lini Produksi Garmen Medis

PT Pan Brothers Tbk. menyatakan akan fokus mengembangkan lini produksi alat pelindung (APD) maupun masker medis di masa depan. Perseroan menilai permintaan akan garmen kesehatan akan terus meningkat di dalam maupun luar negeri.
Embroidery Process. Bahan alternatif yang diproduksi oleh Pan Brothers membuat masker maupun APD perseroan masuk ke dalam kategori B dan C. /Pan Brother
Embroidery Process. Bahan alternatif yang diproduksi oleh Pan Brothers membuat masker maupun APD perseroan masuk ke dalam kategori B dan C. /Pan Brother

Bisnis.com, JAKARTA - PT Pan Brothers Tbk. menyatakan akan fokus mengembangkan lini produksi alat pelindung (APD) maupun masker medis di masa depan. Perseroan menilai permintaan akan garmen kesehatan akan terus meningkat di dalam maupun luar negeri.

Vice Chief Executive Officer Pan Brothers Anne Patricia Sutanto mengatakan sejauh ini perseroan masih menggunakan mesin produksi jaket dan outerwear untuk memproduksi APD. Namun demikian, lanjutnya, perseroan saat ini sedang mempersiapkan mesin produksi APD secara terpisah.

"Oktober 2020 kita sudah bisa supply surgical wear. Jadi, untuk healthwaear bukan 'hangat-hangat tai ayam', tapi kami sadar pada kemudian permintaan di pasar dunia cukup besar, bukan hanya saat pandemi ini," ujarnya dalam konferensi pers virtual, Rabu (12/8/2020).

Anne mencatat hingga semester I/2020 penjualan APD beru berkontribusi sekitar 10 persen dari total penjualan atau baru mencapai sekitar US$32,6 juta. Adapun, nilai penjualan Pan Brothers pada paruh pertama 2020 tumbuh 15 persen secara tahunan menjadi US$326,2 juta.

Di sisi lain, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COvid-19 belum lama ini telah menemukan bahan baku alternatif APD dan masker medis. Seperti diketahui, bahan baku masker medis yang umum digunakan ada dua, yakni kain spundbond dan meltbond.

Anne berujar pihaknya telah memproduksi APD maupun masker medis perseroan dengan bahan alternatif sejak kuartal II/2020. Bahan alternatif yang dimaksud adalah kain rajut yang dapat dicuci kembali dan dapat dengan mudah didaur ulang.

Seperti diketahui, penelitian bahan baku alternatif APD dan masker medis bermula dari dua masalah yakni terbatasnya produksi meltbond dan spundbond di dalam negeri dan belum ditemukannya teknologi yang dapat mendaur ulang kain spundbond dan meltbond.

Selain menemukan bahan baku alternatif, Kemenperin juga akan menerbitkan Standar Nasional Indonesia (SNI) masker kain. SNI tersebut akan membagi masker menjadi tiga kelompok yakni kelompok A (menahan partikel <10 persen), B (menahan partikel 10-60 persen) dan C (menahan partikel 60-95 persen).

Anne menyatakan bahan alternatif yang diproduksi oleh Pan Brothers membuat masker maupun APD perseroan masuk ke dalam kategori B dan C. Dengan kata lain, masker yang diproduksi perseroan dengan bahan alternatif memiliki kualitas yang setara dengan masker medis konvensional hingga masker N95.

Walakin, Anne berujar pihaknya akan tetap memproduksi APD maupun masker medis dengan bahan baku spundbond dan meltbond. Menurutnya, hal tersebut mengingat tenaga kesehatan saat ini lebih percaya diri menggunakan masker sekali pakai.

"Saya kalau ke rumah sakit cukup memakai masker buatan [pabrikan[ saya, tapi saya tidak bisa paksa dokter dan ners yang tiap hari menghadapi pasien COvid-19 memakai apa yang saya yakini [setara dengan masker N95]," ujarnya.

Anne menargetkan dapat memproduksi hingga 100 juta masker hingga akhir 2020. Sejauh ini, lanjutnya, perseroan telah memproduksi sekitar 40-50 juta unit.

Sementara itu, kapasitas produksi APD saat ini berada di kisaran 9-15 juta unit per bulan. Anne berujar kapasitas terpasang pabrikan karena pabrikan tetap menggunakan mesin produksi jaket dan outerwear untuk melayani order dari buyer internasional.

"Sekarang [produksi APD] sekitar 10 juta unit, untuk ekspor [direncanakan] antara 3-5 juta unit. Sekarang masih dua shift karena protokol social distancing, tapi kalau mau tiga shift sangat possible," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Andi M. Arief
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper