Bisnis.com, JAKARTA – Lembaga riset Colliers International Indonesia mencatat harga sewa kantor di kawasan non central business distric (CBD) mengalami kenaikan tipis menjadi Rp96.407 per meter persegi pada kuartal l 2020.
Realitas ini menjadikan area non CBD paling mapan untuk pengembangan kantor.
Semetara itu tarif sewa rerata kantor di non CBD sepanjang jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan tetap stabil di Rp216.872 selama tiga kuartal terakhir.
Senior Manager Research Colliers International Indonesia Eko Arfianto menuturkan harga sewa perkantoran saat ini sedang mengalami tekanan ke bawah yang disebabkan oleh pelemahan pasar.
Untuk sewa rerata perkantoran di kawasan CBD, katanya, selama kuartal I/2020 ini mencapai Rp270.859. Nilai sewa di CBD ini turun 7 persen secara tahunan.
Sementara itu, permintaan sewa di gedung yang baru beroperasi tercatat hampir 10 persen lebih rendah dari rata-rata saat ini di CBD.
"Adapun rerata sewa untuk bangunan grade A dan Premium di CBD turun 9,4 persen secara year-on-year menjadi Rp297.634," tutur Eko kepada Bisnis, Minggu (9/8/2020).
Sementara rerata tarif sewa di CBD sampai akhir 2020 diperkirakan akan turun hingga 3,5 persen dibandingkan tahun lalu.
"Penurunan tarif sewa pada tahun 2020 akan menjadi yang tertinggi selama tiga tahun terakhir," ucapnya.
Meski kuartal I/2020 kawasan non CBD mengalami kenaikan biaya sewa tipis, Eko memperkirakan kondisi bisnis saat ini akan menambah lebih banyak tekanan bagi pemilik gedung.
“Kami perkirakan sewa di luar CBD bakal turun [lebih dalam dibanding CBD yakni] 7 persen hingga akhir tahun ini," ujar Eko.
Senior Director Office Service Colliers International Indonesia Bagus Adikusuma mengatakan secara umum harga sewa perkantoran di CBD (Central Business Distric) dan non CBD masih tertekan.
"Permintaan juga terus menurun," ujarnya kepada Bisnis, Minggu (9/8/2020).
Menurutnya, hingga akhir tahun diperkirakan harga sewa perkantoran akan stagnan dan tidak banyak perubahan.
"Kecuali ada berita positif seperti vaksin atau stimulus dari pemerintah dan belanja pemerintah berhasil ditingkatkan," ucap Bagus