Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ganjil Genap Berlaku, Jumlah Penumpang KRL Tidak Ada Lonjakan

KCI memastikan kebijakan ganjil genap yang mulai berlaku ternyata tidak berdampak signifikan terhadap jumlah penumpang KRL pada awal Agustus 2020.
Rangkaian kereta rel listrik (KRL) melintas di kawasan Tanah Abang, Jakarta, Minggu (19/4/2020). Bisnis/Arief Hermawan P
Rangkaian kereta rel listrik (KRL) melintas di kawasan Tanah Abang, Jakarta, Minggu (19/4/2020). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) mencatat tidak adanya lonjakan penumpang ketika kebijakan ganjil genap mulai berlaku. Pada 3-7 Agustus 2020 rata-rata pengguna KRL tercatat hanya 390.617 orang.

VP Corporate Communications PT KCI Anne Purba menyampaikan pada pekan lalu saat ganjil genap mulai disosialisasikan, belum terdapat peningkatan volume pengguna KRL. Pada 27-30 Juli 2020 rata-rata pengguna KRL adalah 395.031 penumpang. Sementara pada 3-7 Agustus pekan lalu, rata-rata pengguna KRL tercatat 390.617.

“Salah satunya karena KCI saat ini telah mengoperasikan perjalanan KRL sejumlah 975 perjalanan KRL setiap harinya. Penambahan perjalanan telah dilakukan sepanjang akhir Juli dan terakhir pada 1 Agustus lalu untuk lintas Rangkasbitung, lintas Bekasi/Cikarang, dan lintas Depok/Bogor,” jelasnya, Minggu (9/8/2020).

Namun, mulai Senin 10 Agustus 2020 pada sore hingga malam hari alur antrean calon pengguna di Jembatan Penyeberangan Multiguna (JPM) akan diatur melalui penyekatan dan antrean sesuai jumlah pengguna yang akan mengakses layanan KRL melalui Hall Selatan Stasiun Tanah Abang.

Pengaturan ini sebagai antisipasi agar para pengguna KRL tidak lagi berkerumun dan memadati pintu akses ke Hall Selatan Stasiun dari area JPM. PT KCI berharap para pengguna KRL dapat memahami serta mengikuti pengaturan terbaru ini.

KCI juga selama beberapa bulan ini telah memberangkatkan kereta dari stasiun-stasiun yang bukan merupakan stasiun awal namun cukup ramai pengguna. Pada pagi hari telah tersedia pemberangkatan dari stasiun Tigaraksa, Cilebut, Bojonggede, dan Sudimara.

Sementara itu Kepala Dishub DKI Jakarta Syafrin Liputo menyebutkan adanya peningkatan jumlah penumpang transportasi umum sebanyak tiga persen. Meskipun demikian, peningkatan jumlah penumpang tidak mengakibatkan penumpukan di halte dan stasiun.

Hal itu karena pihaknya telah menambah armada Transjakarta dan memperpanjang waktu operasional MRT Jakarta guna mengantisipasi penumpukan dan antrean penumpang.

"Jadi tiga persen ini rata-rata di layanan Transjakarta, MRT, LRT, dan KRL. Namun, saya sampaikan peningkatan ini masih bisa diangkut oleh angkutan umum sebelum ganjil genap diujicobakan," jelasnya.

Di sisi lain Syafrin justru menyebutkan adanya penurunan volume kendaraan hingga empat persen selama tiga hari penerapan kembali sistem ganjil genap. Angka itu didasarkan pada lokasi pantauan, juga kecepatan dan antrean di persimpangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper