Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengalokasikan anggaran peningkatan jaringan jalan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Labuhan Bajo senilai Rp371,59 miliar pada tahun ini.
Anggaran tersebut digunakan untuk pekerjaan rekonstruksi jalan, pelebaran, penataan trotoar, pemeliharaan rutin, dan pembangunan drainase.
"Presiden Jokowi ingin wajah Labuan Bajo berubah. Infrastruktur jalan akan mengubah wajah kawasan, sekaligus mempercepat pengembangan destinasi wisata dan meningkatkan layanan bagi wisatawan mencapai lokasi wisata,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangan resmi, Kamis (6/8/2020).
Program penanganan jalan di KSPN Labuan Bajo tahun 2020 meliputi 9 paket yang terdiri atas 5 paket pekerjaan penanganan ruas dalam kota sepanjang 16,8 kilometer yakni peningkatan jalan, trotoar, dan drainase Jalan Soekarno Atas (2,19 km), Jalan Soekarno Bawah (2,01 km), Jalan Simpang Pede (4,51 km), Jalan Yohannes Sahadun (4,05 km), dan peningkatan jalan kawasan pariwisata Waecicu (4 km).
Dalam tinjauannya tersebut, Menteri Basuki menyusuri Jalan Soekarno Hatta Atas dengan berjalan kaki dari Puncak Waringin. Menteri Basuki meminta penataan trotoar Jalan Soekarno Hatta Atas tetap mempertahankan tata hijau dengan mengedepankan tanaman lokal.
"Jangan hanya di kawasan pariwisata, tetapi harus di semua lokasi di Kota Labuan Bajo. Entrance-nya perlu ditanami bunga-bunga lokal yang banyak, seperti Sakura Flores dan Flamboyan," tutur Menteri Basuki.
Baca Juga
Peningkatan jalan penataan trotoar serta drainase sepanjang 2,2 Km mulai dikerjakan sejak tanggal kontrak 7 April 2020 dan ditargetkan selesai 31 Desember 2020 dengan anggaran Rp Rp 60,3 miliar. Hingga kini progresnya telah mencapai 10,21% atau lebih cepat dari rencana 9.7%.
Selain Jalan Soekarno Atas, pembangunan infrastruktur untuk mendukung konektivitas kawasan Puncak Waringin juga dilakukan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) X Kupang Ditjen Bina Marga melalui penataan Jalan Soekarno-Hatta Bawah sepanjang 2,01 kilometer senilai Rp 42,78 miliar dengan progres 23,45%, penataan Jalan Simpang Pede sepanjang 4,51 km dengan progres 19%, Jalan Yohannes Sahadun sepanjang 4,05 km dengan progres 21,38%.
Selanjutkan pembangunan jalan baru sepanjang 4 kilometer untuk mendukung pengembangan kawasan Waecicu. Pada kesempatan tersebut, Menteri Basuki mengapresiasi progres akses Waecicu yang dinilai cepat dan rapi meskipun di tengah Pandemi COVID-19. Jalan Waecicu mulai dibangun tanggal 26 Maret dan ditargetkan selesai 31 Desember 2020 dengan anggaran Rp 19,5 miliar.
"Penanganan Jalan Waecicu saya lihat tadi rapi betul dan cepat sekali. Bulan Januari lalu, jalur ini masih berupa jalan setapak saat saya ke sini dengan Bapak Presiden Jokowi, sekarang sudah besar 2-7-2 meter itu sesuai standar nasional," ujarnya.
Menteri Basuki berharap seluruh pengerjaan penataan jalan KSPN Labuan Bajo tersebut selesai pada akhir Desember 2020. Selanjutnya pada 2021 akan diteruskan dengan program shortcut dari Bandara Komodo menuju Puncak Waringin masih harus diperbaiki jalan dan trotoarnya," kata Menteri Basuki.
Hadir dalam kunjungan Menteri Basuki, Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi, Direktur Jenderal (Dirjen) Cipta Karya Kementerian PUPR Danis Hidayat Sumadilaga, Bupati Manggarai Barat Agustinus Ch. Dula, Direktur Penataan Kawasan Permukiman Ditjen Cipta Karya Didit Achdiat, Dirut PT Nindya Karya Haedar Karim, Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Provinsi NTT Herman Tobo, dan Kepala Balai Jalan Nasional (BPJN) X NTT Kupang Muktar Napitupulu.