Bisnis.com, JAKARTA — Kondisi sektor properti perlahan-lahan akan mulai pulih pada kuartal III dan kuartal IV tahun ini.
Founder Panangian School of Property Panangian Simanungkalit mengatakan bahwa hingga akhir tahun penjualan properti bakal ada penurunan sebesar 50 persen. Hal itu dikarenakan kondisi penjualan properti kuartal II yang melempem.
"Full year akan ada penurunan 50 persen. Pada kuartal III dan IV akan bergerak sektor properti seiring pertumbuhan ekonomi yang menunjukkan tren positif,” ujarnya dalam Market Review IDX Channel, Selasa (28/7/2020).
Saat ini, katanya, yang menjadi isu yakni sampai kapan pandemi ini berlangsung. “Ini tidak bisa diprediksi. Indonesia ini dinamis, pengembang terus bertahan melakukan berbagai upaya agar tumbuh positif."
Dia menuturkan bahwa kondisi saat ini berbeda dengan kondisi Indonesia tahun 1998 ketika banyak pengembang properti yang menyatakan kebangkrutan.
Saat ini, para pengembang properti tengah berjuang dengan sejumlah cara agar tidak bangkrut dengan mengeluarkan bond dan lain sebagainya.
Baca Juga
Terlebih lagi, Bank Indonesia telah menurunkan suku bunganya sebanyak dua kali sehingga menjadi suatu hal yang positif.
Kendati begitu, Panangian mengimbau agar para pengembang properti dapat beradaptasi dengan era kenormalan baru saat ini.
Adanya jaga jarak fisik membuat orang-orang saat ini tidak bisa lagi berhubungan tanpa melalui daring atau virtual.
Oleh karena itu, pengembang mesti mengubah cara lama dari pameran dan mengundang orang secara fisik dengan melakukannya secara virtual.
"Enggak bisa lagi sekarang pameran dan ngajak show unit secara langsung selama pandemi ini sebelum vaksin ditemukan. Untuk mendekatkan diri ke konsumen, satu-satunya cara ya, teknologi, pemasaran dengan teknologi virtual marketing," katanya.