Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian perhubungan menghormati kebijakan pemerintah Kamboja untuk menutup penerbangan dari Indonesia dan memastikan bahwa Indonesia tak memiliki penerbangan langsung menuju negara tersebut.
Dirjen Perhubungan Udara Novie Riyanto menegaskan maskapai nasional seperti Garuda Indonesia dan Lion Air Group tidak memiliki penerbangan langsung menuju negeri yang identik dengan Angkor Watt tersebut. Alhasil dampak langsung dari pemberhentian penerbangan komersial tak dirasakan.
Namun, saat ini dia juga masih mengkaji data-data penerbangan lainnya seperti penerbangan code share dan sektor di luar penerbangan komersial seperti kargo dan logistik.
Adapun, penerbangan code share adalah operasi gabungan dari dua atau lebih maskapai penerbangan, dan mengacu pada penerbangan dengan nomor yang dioperasikan oleh maskapai mitra.
“Kami menghormati keputusan Kamboja, mereka punya pertimbangan untuk melarang penerbangan dari Indonesia dan Malaysia. Namun, sejauh ini maskapai nasional tak memiliki jadwal penerbangan langsung (direct) ke Kamboja tetapi untuk kepentingan tertentu kami masih mendatanya kembali,” kata Novie, Senin (27/7/2020).
Seperti diberitakan sebelumnya, Kamboja melarang sementara waktu semua penerbangan dari Malaysia dan Indonesia mulai 1 Agustus 2020. Alasannya, Kedua negara ini menjadi daerah penularan virus Corona (Covid-19) ke negaranya.
Dilansir dari media Malaysia, The Star, Senin (27/7/2020) Kementerian Kesehatan Kamboja menyatakan bahwa Kamboja akan sementara waktu melarang semua penerbangan dari Malaysia dan Indonesia untuk menghentikan penyebaran Covid-19. Larangan akan berlaku mulai 1 Agustus.
Dalam sebuah pengumuman yang dirilis Sabtu (25/7/2020) malam, kementerian mengatakan telah memperhatikan lonjakan jumlah kasus Covid-19 impor selama sepekan terakhir, terutama dari kedua negara.
Adapun, dari 108 penumpang yang dinyatakan positif Covid-19 setelah tiba di Kamboja melalui Malaysia dan Indonesia, sebanyak 55 diantaranya mengambil penerbangan Malaysia.
Pengumuman itu datang pada hari yang sama, Kamboja membenarkan delapan kasus Covid-19 terjadi pada dua penerbangan terpisah dari Indonesia.
Dari delapan kasus positif terdeteksi pada empat warga Kamboja dan empat warga Indonesia, yang tiba di Phnom Penh, ibukota Kamboja, pada 23 Juli melalui dua penerbangan yang berbeda.
Vandine menambahkan sebanyak 199 penumpang yang tersisa di dua penerbangan telah ditempatkan di bawah karantina wajib 14 hari di berbagai pusat karantina di ibu kota.