Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jadi Sumber Kasus Impor Covid-19, Kamboja Larang Penerbangan dari Malaysia dan Indonesia

Dalam sebuah pengumuman yang dirilis Sabtu (25/7/2020) malam, Kementerian Kesehatan Kamboja mengatakan telah memperhatikan lonjakan jumlah kasus Covid-19 impor selama sepekan terakhir, terutama dari kedua negara.
Pesawat milik maskapai penerbangan Garuda Indonesia bersiap melakukan penerbangan di Bandara internasional Sam Ratulangi Manado, Sulawesi Utara akhir pekan lalu (8/1/2017)./Bisnis-Dedi Gunawann
Pesawat milik maskapai penerbangan Garuda Indonesia bersiap melakukan penerbangan di Bandara internasional Sam Ratulangi Manado, Sulawesi Utara akhir pekan lalu (8/1/2017)./Bisnis-Dedi Gunawann

Bisnis.com, JAKARTA - Kamboja melarang sementara waktu semua penerbangan dari Malaysia dan Indonesia mulai 1 Agustus 2020. Alasannya, Kedua negara ini menjadi daerah penular virus corona atau Covid-19 ke negaranya.

Dilansir dari media Malaysia, The Star, Senin (27/7/2020) Kementerian Kesehatan Kamboja mengatakan Kamboja akan sementara waktu melarang semua penerbangan dari Malaysia dan Indonesia untuk menghentikan penyebaran Covid-19. Larangan akan berlaku mulai 1 Agustus.

Dalam sebuah pengumuman yang dirilis Sabtu (25/7/2020) malam, kementerian mengatakan telah memperhatikan lonjakan jumlah kasus Covid-19 impor selama sepekan terakhir, terutama dari kedua negara.

Dari 108 penumpang yang dinyatakan positif Covid-19 setelah tiba di Kamboja melalui Malaysia dan Indonesia, katanya 55 mengambil penerbangan Malaysia.

Pengumuman itu datang pada hari yang sama Kamboja membenarkan delapan kasus Covid-19 dalam penumpang pada dua penerbangan terpisah dari Indonesia.

"Kamboja pada hari Sabtu mengkonfirmasi 23 kasus Covid-19 impor baru, sehingga jumlah total infeksi di negara itu menjadi 225," kata pernyataan Kemenkes setempat.

Xinhua mengatakan dari delapan kasus positif terdeteksi pada empat warga Kamboja dan empat warga Indonesia, yang tiba di Phnom Penh, ibukota Kamboja, pada 23 Juli melalui dua penerbangan yang berbeda, kata menteri luar negeri dan Juru bicara Kementerian Kesehatan Or Vandine dalam pernyataan itu.

Vandine menambahkan bahwa 199 penumpang yang tersisa di dua penerbangan telah ditempatkan di bawah karantina wajib 14 hari di berbagai pusat karantina di ibukota.

Sementara itu, 15 kasus baru lainnya ditemukan pada pria Kamboja, yang kembali ke kerajaan itu pada 19 Juli dari Rusia dan Mesir, dengan penerbangan lanjutan di Malaysia, kata Vandine, menambahkan bahwa dua tes pertama mereka ternyata negatif untuk virus tersebut.

"Sampel dari 15 pria Kamboja diuji untuk ketiga kalinya (oleh Pasteur Institute of Cambodia), dan hasil yang dirilis pada hari Jumat menunjukkan bahwa mereka positif untuk Covid -19," katanya.

Semua pasien baru telah dirawat di berbagai rumah sakit yang ditunjuk untuk perawatan, juru bicara itu menambahkan.

"Negara Asia Tenggara sejauh ini mencatat total 225 kasus Covid-19 yang dikonfirmasi, dengan 143 pasien sembuh dan 82 masih dirawat di rumah sakit," terang Vandine.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper