Bisnis.com, JAKARTA - PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau IPC memproyeksikan arus barang di pelabuhan kelolaannya akan turun 10 persen hingga akhir tahun dibandingkan dengan 2019 atau menjadi 6,89 juta TEUs.
Direktur Utama IPC Arif Suhartono menyatakan pada Juni 2020 sudah terjadi peningkatan dari Mei 2020, dan Juli 2020 sudah ada peningkatan sedikit.
"Ada harapan sampai akhir tahun bisa membaik, kalau lihat sampai dengan Juni itu [penurunan] sekitar 11 persen. Pasalnya, Mei 2020 turun dalam, akibat di samping Covid-19 adanya Lebaran, Juni sudah sedikit recover," jelasnya kepada Bisnis.com, Rabu (23/7/2020).
Dengan demikian, dia menyebut ada harapan hingga akhir tahun arus barang tidak lebih buruk dari Semester I/2020 ini. Dia memprediksi sepanjang 2020 penurunan arus barang tidak lebih dari 10 persen dibandingkan dengan 2019.
IPC mencatat arus barang peti kemas di pelabuhan Tanjung Priok sebesar 7,66 juta TEUs pada 2019. Adapun, arus barang non peti kemas sebesar 60,04 juta ton dan arus kapal 209 juta gross ton (GT).
Pada periode Juni 2020, arus peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok tercatat 2,99 juta TEUs atau 7,7 persen lebih rendah dibandingkan semester I/2019 yang mencapai 3,24 juta TEUs.
Baca Juga
"Dengan memperhatikan capaian tersebut dan juga tren pada bulan-bulan sebelumnya, kami prediksi arus barang khususnya peti kemas akan turun kurang lebih 10 persen pada akhir tahun secara year on year [yoy]. Mudah-mudahan realisasinya nanti lebih baik dari angka tersebut," paparnya.