Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investasi Tembus Rp402 Triliun, Kepala BKPM: Bukan Angka Sulap

Meskipun target investasi pada tahun ini sempat direvisi oleh BKPM dari Rp886 triliun menjadi Rp817,6 triliun, realisasi investasi pada paruh pertama tahun ini cukup tinggi apabila melihat pandemi Covid-19 yang telah melanda negeri ini sejak kuartal I.
Ilustrasi gedung BKPM./Bisnis
Ilustrasi gedung BKPM./Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi modal asing dan dalam negeri pada semester I/2020 mencapai Rp402,6 triliun atau 49,3 persen dari target pada tahun ini.

Meskipun target investasi pada tahun ini sempat direvisi oleh BKPM dari Rp886 triliun menjadi Rp817,6 triliun, realisasi investasi pada paruh pertama tahun ini cukup tinggi apabila melihat pandemi Covid-19 yang telah melanda negeri ini sejak kuartal I.

Apalagi realiasi investasi pada kuartal II/2020 hanya terkoreksi tipis dibandingkan dengan kuartal I/2020. BKPM mencatat realisasi investasi langsung sebesar Rp191,9 triliun sepanjang kuartal II. Angka itu lebih rendah sebesar Rp18,8 triliun bila dibandingkan dengan realisasi kuartal I sebanyak Rp210,7 triliun

Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyampaikan realisasi ini turun 3,4 persen dibandingkan dengan angka kuartal II/2019 dan turun 8,9 persen dari kuartal I/2020.

"Capaian ini sudah barang tentu bulan ekspektasi BKPM, karena kami targetkan sekitar Rp200 triliun," ujar Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Rabu (22/7/2020). 

Namun, menurutnya, dengan realiasasi sepanjang semester I/2020 sebesar Rp402,6 triliun ini cukup menggembirakan karena mencapai 49,3 persen dari target. "Angka ini bukan angka sulap, bukan sim salabim," tegasnya.

Dia menegaskan bahwa sejumlah proyek tersebut bisa dibuktikan. Secara lokasi, pada semester I/2020, Jawa Timur menjadi tujuan utama investor dalam negeri. Sementara itu, investor luar negeri masih memilih Jawa Barat sebagai lokasi investasi.

Jika dari negara asal investasi asing, Singapura masih mendominasi dengan pangsa 34,4 persen atau US$4,7 miliar, disusul China 17,9 persen atau US$2,4 miliar.

Bahlil mengatakan investasi dari Singapura masih dominan meski negara tersebut mengalami resesi karena dana Singapura yang masuk ke Indonesia merupakan dana dari luar Singapura. 

Dari total investasi semester I tersebut, pemodal asing (penanaman modal asing/PMA) berkontribusi sebesar Rp195,6 triliun. Sementara itu, investasi dalam negeri (penanaman modal dalam negeri/PMDN) pada semester I tercatat sebesar Rp207,020 triliun.

Adapun, serapan tenaga kerja dari aliran investasi sepanjang semester I mencapai 566.194 pekerja dari 57.815 proyek.

Dengan melihat tren semester I, Bahlil optimistis pada paruh kedua tahun ini akan lebih baik lagi. "Makanya saya tidak revisi target investasi Rp817,2 triliun, kecuali kasus Covid-19 besok naik lagi," terangnya.

Menurutnya, BKPM sekarang memakai strategi. Bagi investor yang membawa modal teknologi, BKPM siap membantu mencarikan lahan murah serta perizinan yang cepat.

BKPM saat ini lebih proaktif. Jika dulu investor yang mengejar, sekarang BKPM yang kejar investor. "Di samping itu, tenaga kerja jangan mahal dan jangan ada pungli," kata Bahlil.

Dengan demikian, investor asing berminat masuk ke Indonesia. Dalam hal ini, Bahlil menegaskan pihaknya tidak hanya mendorong investor asing masuk ke Tanah Air. BKPM juga merangkul investor dalam negeri untuk menanamkan modalnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper