Bisnis.com, JAKARTA — Pasar apartemen di Jakarta sangat terdampak pandemi virus corona (Covid-19) dan tingkat serapan riprediksi turun 12 persen hingga akhir tahun ini.
Senior Associate Director Colliers International Indonesia Ferry Salanto mengatakan bahwa belum adanya kepastian akan berakhirnya wabah Covid-19 membuat para investor masih menunggu waktu yang tepat untuk melakukan pembelian.
"Kami perkirakan tingkat serapan akan turun 12% pada akhir tahun," ujarnya, Selasa (21/7/2020).
Tingkat serapan pasar apartemen pada kuartal II tahun ini mengalami stagnansi di level 87,7 persen.
Menurutnya, sepanjang kuartal hanya ada dua proyek yang mengalami peningkatan penjualan yang signifikan karena baru dipasarkan.
"Sisanya hampir tidak ada penjualan sama sekali karena banyak marketing gallery dan show unit yang tutup selama PSBB [pembatasan sosial berskala besar]. Mayoritas penjualan terjadi di apartemen kelas menengah dan menengah ke bawah," katanya.
Baca Juga
Ferry mengungkapkan bahwa dari proyeksi tambahan apartemen baru sebanyak 11.800 unit di Jakarta pada tahun ini, diperkirakan hanya ada sebanyak 2.000 unit apartemen yang bisa diselesaikan. Hal itu dikarenakan kondisi pasar apartemen yang tengah mengalami penurunan.
"Sisanya bisa menumpuk di tahun 2021 dan tahun berikutnya. Ini juga bisa terkoreksi kembali," katanya.
Sampai dengan kuartal II/2020, tidak ada tambahan pasokan apartemen sama sekali sehingga total pasokan apartemen di Jakarta mencapai 211.944 unit.
Untuk proyek apartemen yang diluncurkan pada tahun 2020 diproyeksikan hanya ada dua proyek baru dengan total 1.041 unit.
"Akibat pelaksanaan PSBB banyak proyek yang dihentikan dan kami lihat hanya ada 2.011 unit apartemen dari total tiga proyek apartemen yang kemungkinan masih bisa diselesaikan tepat waktu," ujarnya.