Bisnis.com, BERLIN - Indonesia berpeluang menarik investasi dari investasi yang akan dipindahkan.
Mundurnya penyelenggaraan Hannover Messe ke tahun 2021 dinilai membuka peluang lebih besar bagi Indonesia untuk menjadi destinasi relokasi investasi.
Hal itu disampaikan Dubes RI untuk Jerman Arif Havas Oegroseno pada dialog hari kedua Hannover Messe Digital Days yang berlangsung tanggal 14 – 15 Juli 2020.
Dubes Oegroseno, seperti disampaikan dalam keterangan resmi KBRI Berlin, diterima Sabtu (18/7/2020) menyebutkan adanya peluang baru yang dapat diraih dengan pengunduran pameran ini.
Indonesia adalah negara mitra Hannover Messe yang semula akan diselenggarakan pada April 2020,
“Mungkin sedikit yang tahu, potensi Indonesia tidak hanya pariwisata. Indonesia sangat terbuka untuk bisnis. Peluang pengembangan industri 4,0 juga besar. Lebih dari itu, di masa pandemi Covid-19 ini, Indonesia sudah siap sebagai tujuan relokasi bisnis yang menjanjikan,” ujar Dubes Oegroseno.
Menurut Oegroseno potensi besar yang dimiliki Indonesia antara lain sebagai pusat inovasi, pusat internet ekonomi, serta pusat hub produk industri.
Sektor industri menempati 70 persen dari total GDP Indonesia. "Perlu diketahui juga bahwa Indonesia memiliki kapasitas besar di bidang inovasi teknologi industri," ujar Duber.
Selain itu, saat ini banyak perusahaan dari berbagai negara yang telah merelokasi bisnis mereka ke Indonesia.
Di antaranya, dua perusahaan dari Jepang, dua dari Korea, satu dari Amerika dan masih ada sekitar 17 perusahaan lagi yang saat ini tengah merelokasi bisnisnya.
"Sebagian besar ingin mengembangkan bisnisnya terutama untuk basis rantai pasok (supply chain). Ini menjadi indikasi bahwa Indonesia juga siap dalam manajemen rantai pasok (supply chain) yang berkesinambungan dan basis jangkauan yang luas," ujar Dubes.
Dialog yang dipandu oleh presenter Carmen Hentschel juga menghadirkan Marco Siebert, Direktur Internasional Deutsche Messe AG (DMAG).
Marco menyebutkan bahwa bagi DMAG negara mitra memiliki posisi strategis dan ekslusif. Hannover Messe sudah pasti menjadi corong untuk menyampaikan kepada pelaku bisnis dan industri internasional tentang potensi dan perkembangan ekonomi, perkembangan industri, inovasi teknologi, riset dan informasi lainnya.
DMAG sebelum memulai diskusi tentang pencalonan Indonesia sebagai negara mitra juga telah melakukan riset tentang potensi yang dimiliki Indonesia. Dari data, statistik dan indikator-indikator ekonomi yang ada, DMAG sangat yakin Indonesia adalah masa depan ekonomi yang menjanjikan.
‚“Selain indikator ekonomi yang menjajikan, Indonesia juga memiliki karakter masyarakat yang menarik. Rata-rata mereka adalah smiling people, memiliki antusiasme tinggi, dan pekerja keras”, imbuh Marco.
Dubes Oegroseno menjelaskan bahwa potensi internet ekonomi Indonesia terus berkembang dari tahun ke depan. Bahkan pada saat pandemi sekarang ini, internet ekonomi Indonesia tidak terpengaruh dan justru meningkat jauh.
Banyak inovasi baru bermunculan termasuk aplikasi mobile seperti aplikasi Hallo Dokter, yang berkembang sangat cepat.
Penyelenggaraan Hannover Messe Digital Days merupakan prakarsa DMAG sebagai alternatif perubahan jadwal pelaksanaan Hannover Messe menjadi tahun 2021.
Lebih dari 50 pembicara kunci menyampaikan gagasan terkait industri dan teknologi di tengah pandemi.