Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mantap! Ekonomi China Ekspansi 3,2 Persen pada Kuartal II/2020

Produk domestik bruto (PDB) China berekspansi 3,2 persen pada kuartal II/2020 dari tahun sebelumnya.
Presiden Joko Widodo (kiri) berjabat tangan dengan Presiden China Xi Jinping sebelum pertemuan di Great Hall of the People atau Balai Agung Rakyat, di Beijing, Minggu (14/5)./Reuters-Kenzaburo Fukuhara
Presiden Joko Widodo (kiri) berjabat tangan dengan Presiden China Xi Jinping sebelum pertemuan di Great Hall of the People atau Balai Agung Rakyat, di Beijing, Minggu (14/5)./Reuters-Kenzaburo Fukuhara

Bisnis.com, JAKARTA – Ekonomi China berhasil rebound dan mencatat pertumbuhan positif pada kuartal kedua, di tengah perjuangan global untuk pulih dari dampak pandemi Covid-19.   

Dilansir dari Bloomberg, Kamis (16/7/2020), produk domestik bruto (PDB) China berekspansi 3,2 persen pada kuartal II/2020 dari tahun sebelumnya.

Tak hanya lebih baik dari dari proyeksi median sebesar 2,4 persen, capaian tersebut memutar balik kontraksi sebesar 6,8 persen pada kuartal I/2020.

Kendati demikian, PDB China masih turun 1,6 persen pada semester I/2020 dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2019.

Laporan yang sama menunjukkan produksi industri meningkat 4,8 persen pada Juni 2020 dari tahun sebelumnya, penjualan ritel menyusut 1,8 persen, dan investasi aset tetap menurun 3,1 persen pada paruh pertama tahun ini, meskipun lebih baik dari ekspektasi penurunan sebesar 3,3 persen.

Setelah menutup kegiatan perekonomiannya pada kuartal pertama untuk menekan angka penyebaran virus Corona, China mengklaim upaya lebih dini di antara negara-negara lain dalam menangani penyakit mematikan tersebut.

Namun pendekatan stimulus konservatif hanya menghasilkan pemulihan domestik yang moderat dan masih sangat rentan terhadap penurunan permintaan eksternal karena dampak shutdown terhadap aktivitas global.

“Pemulihan pada kuartal kedua kuat, tetapi juga sangat tidak merata mengingat pemulihan pasokan lebih kuat dari permintaan dan investasi lebih kuat daripada konsumsi,” ujar Kepala ekonom China di Macquarie Bank Ltd. Larry Hu.

“Ke depannya, meskipun momentum pertumbuhan mau tidak mau akan berjalan lambat, pertumbuhan PDB bisa rebound menjadi sekitar 5 persen pada paruh kedua 2020,” tambahnya.

Data hari ini menunjukkan pemulihan sebagian besar masih digerakkan oleh industri, sementara sentimen konsumen lebih lemah dari yang diharapkan.

Sejumlah langkah telah diluncurkan sejak awal pandemi untuk menopang perekonomian, termasuk pemangkasan pajak dan biaya, pinjaman yang lebih murah, dan peningkatan pengeluaran fiskal.

Di sisi lain, stimulus yang dilancarkan masih jauh dari kebijakan yang ditawarkan di negara-negara maju, karena pertimbangan atas penumpukan utang dan stabilitas keuangan.

“Pemulihan ekonomi domestik masih menghadapi tekanan di tengah meningkatnya tantangan-tantangan eksternal, karena virus Corona terus berdampak pada ekonomi global,” terang juru bicara NBS Liu Aihua, pascarilis data PDB.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper