Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan impor pada Juni 2020 turun 6,36 persen menjadi US$10,76 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Adapun, jika dibandingkan dengan Mei tahun ini, nilai impor Juni 2020 tumbuh positif 27,56 persen menjadi Rp10,76 miliar dari US$8,44 miliar.
"Nilai impor [Juni 2020] cukup tinggi [month to month], diharapkan akan menggerakkan sektor manufaktur karena beberapa bahan baku belum bisa diproduksi. Ini bisa dilihat dari impor mesin dan peralatan mekanik meningkat signifikan, impor mesin dan peralatan elektrik juga meningkat, logam mulia, dan kendaraan," kata Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi pers daring, Rabu (15/7/2020).
Dia merinci impor nonmigas Juni 2020 mencapai US$10,09 miliar sedangkan impor nonmigas mencapai US$0,68 miliar. Secara akumulatif, nilai impor sepanjang Januari-Juni 2020 mencapai US$70,91 miliar.
Nilai impor seluruh golongan penggunaan barang selama Januari–Juni 2020 tercatat mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Penurunan terjadi pada golongan barang konsumsi yaitu 3,77 persen, bahan baku/ penolong 15, persen, dan barang modal 16,82 persen.