Bisnis.com, JAKARTA - Kinerja anggaran selama semester II/2020 diproyeksikan berangsur membaik seiring dengan peningkatan aktivitas ekonomi yang terjadi dalam kurun waktu tersebut.
Dikutip dari @KemenkeuRI, semester II diprediksi jadi lebih baik. Perubahan postur APBN kedua lewat Perpres 72/2020 memberi harapan dan program PEN yang sudah mulai berjalan juga membawa dampak positif.
"Stabilitas ekonomi makro diperkirakan terjaga dan perekonomian Indonesia diproyeksi membaik. Ini bisa dilihat dari proyeksi pertumbuhan ekonomi yang tumbuh positif, inflasi yang naik, dan rupiah yang menguat," tulis @KemenkeuRI sebagaimana dikutip, Rabu (15/7/2020).
Dari sisi pengelolaan anggaran, pada semester II, penerimaan pajak bisa dioptimalkan sejalan dengan aktivitas usaha di era new normal dan pemanfaatan insentif fiskal. Perluasan basis pajak juga diupayakan dengan pengenaan pajak perdagangan melalui sistem elektronik (PMSE).
Data Kemenkeu menunjukkan bahwa proyeksi penerimaan pajak pada semester II/2020 diperkirakan mencapai Rp667,1 triliun. Penerimaan dari kepabeanan dan cukai diperkirakan senilai Rp112,5 triliun pada semester II.
Sementara penerimaan negara bukan pajak atau PNBP, pemerintah memproyeksikan selama semester II/2020 realisasinya akan mencapai Rp109,6 triliun.
Adapun seiring dengan percepatan pelaksanaan program penanganan Covid-19 & PEN, belanja negara pada semester II tentu akan jadi lebih baik. Hasil refocusing anggaran mulai terlihat, monitoring, dan evaluasi juga diperkuat.
Outlook belanja pemerintah pusat selama semester II/2020 diperkirakan mencapai Rp668,5 triliun.
"Laporan Semester I & Prognosis Semester II APBN 2020 ini bukan hanya perkiraan Pemerintah, tetapi juga sudah dibahas & disahkan DPR," tukasnya.