Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lanjutkan Proyek Tol Sumatera, Hutama Karya Siapkan Pendanaan Alternatif

T Hutama Karya (Persero) menyiapkan sejumlah langkah mendapatkan alternatif pendanaan guna melanjutkan pembangunan tol Sumatera. Adapun dana yang dibutuhkan sekitar Rp386 triliun.
Presiden Joko Widodo berdiri di depan gerbang jalan tol Kualanamu ketika meninjau jalan tol Trans Sumatra di sela-sela peresmiannya, di Deli Serdang, Sumatra Utara, Jumat (13/10). Presiden Joko Widodo meresmikan jalan tol Trans Sumatera ruas Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi sepanjang 61,72 km dan Medan-Binjai sepanjang 10,6 km yang telah siap dioperasikan./ANTARA-Septianda Perdana
Presiden Joko Widodo berdiri di depan gerbang jalan tol Kualanamu ketika meninjau jalan tol Trans Sumatra di sela-sela peresmiannya, di Deli Serdang, Sumatra Utara, Jumat (13/10). Presiden Joko Widodo meresmikan jalan tol Trans Sumatera ruas Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi sepanjang 61,72 km dan Medan-Binjai sepanjang 10,6 km yang telah siap dioperasikan./ANTARA-Septianda Perdana

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Hutama Karya (Persero) menyiapkan sejumlah langkah mendapatkan alternatif pendanaan guna melanjutkan pembangunan tol Sumatera. Adapun dana yang dibutuhkan sekitar Rp386 triliun.

Direktur Keuangan PT Hutama Karya (Persero) Hilda Savitri mengatakan alternatif pendanaan itu di antaranya dengan menyekuritisasi aset perseroan sebagai jaminan untuk mendapatkan pendanaan.

"Di antara upaya kami misalnya sekuritisasi aset di tol JORR S dan juga ATP, lalu viability gap fund, penerbitan global medium term notes, dan fasilitas cash deficiency support," ujarnya, Sabtu (11/7/2020).

Hilda menyebutkan sampai akhir 2019, perseroan telah mendapatkan penyertaan modal negara atau PMN senilai Rp16,1 triliun, dan pada tahun ini akan mendapatkan PMN senilai Rp11 triliun.

Dari proyeksi tentang pendanaan yang dilakukan oleh Hutama Karya di JTTS, porsi ekuitas di pendanaan proyek ini bisa mencapai 75 persen, karena memang hitungan internal rate of return-nya (IRR) rendah.

Oleh karena itulah Hutama Karya menggarap proyek ini secara bertahap sesuai dana yang tersedia. "Saat ini kami sudah mendapatkan persetujuan penerbitan global bond senilai US$1,5 miliar, yang issued baru US$600 juta. Jadi kami masih ada pinjaman yang dapat digunakan ketika dibutuhkan."


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arif Gunawan
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper