Bisnis.com, JAKARTA -- PT Hutama Karya (Persero) menyiapkan sejumlah langkah mendapatkan alternatif pendanaan guna melanjutkan pembangunan tol Sumatera. Adapun dana yang dibutuhkan sekitar Rp386 triliun.
Direktur Keuangan PT Hutama Karya (Persero) Hilda Savitri mengatakan alternatif pendanaan itu di antaranya dengan menyekuritisasi aset perseroan sebagai jaminan untuk mendapatkan pendanaan.
"Di antara upaya kami misalnya sekuritisasi aset di tol JORR S dan juga ATP, lalu viability gap fund, penerbitan global medium term notes, dan fasilitas cash deficiency support," ujarnya, Sabtu (11/7/2020).
Hilda menyebutkan sampai akhir 2019, perseroan telah mendapatkan penyertaan modal negara atau PMN senilai Rp16,1 triliun, dan pada tahun ini akan mendapatkan PMN senilai Rp11 triliun.
Dari proyeksi tentang pendanaan yang dilakukan oleh Hutama Karya di JTTS, porsi ekuitas di pendanaan proyek ini bisa mencapai 75 persen, karena memang hitungan internal rate of return-nya (IRR) rendah.
Oleh karena itulah Hutama Karya menggarap proyek ini secara bertahap sesuai dana yang tersedia. "Saat ini kami sudah mendapatkan persetujuan penerbitan global bond senilai US$1,5 miliar, yang issued baru US$600 juta. Jadi kami masih ada pinjaman yang dapat digunakan ketika dibutuhkan."