Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lion Air Group Pastikan 2.600 Pegawai Kontrak Bisa Kerja Lagi

Lion Air Group memastikan 2.600 orang karyawan kontrak yang sebelumnya tidak diperpanjang untuk dapat kembali bekerja sejalan dengan peningkatan operasional penerbangan.
Pesawat Lion Air terparkir di Apron Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (17/3/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pesawat Lion Air terparkir di Apron Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (17/3/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Lion Air Group memberikan kesempatan kepada kurang lebih 2.600 orang karyawan di bawah Lion Air, Batik Air, dan Wings Air yang sebelumnya tidak diperpanjang masa kontrak kerja untuk dapat kembali bekerja sejalan dengan peningkatan operasional.

Corporate Communications Strategic of Lion Air Group Danang M. Prihantoro menjelaskan tren operasional layanan penerbangan terhadap permintaan perjalanan udara terus tumbuh. Perusahaan memprediksikan tren perjalanan akan kembali mendekati normal yang diharapkan pada akhir tahun ini atau awal tahun depan.

Asumsi tersebut berdasarkan tren pertumbuhan jumlah penumpang yang terus meningkat dari bulan ke bulan. Kemudian sudah terjadinya pergerakan perekonomian menuju arah yang lebih baik, karena berbagai program dan inisiasi pemerintah.

Selain itu Lion Air Group menilai harga uji kesehatan yang semakin terjangkau terutama metode uji kesehatan skrining awal dan cepat (Rapid Test Covid-19) hingga akses mendapatkan uji kesehatan semakin mudah yang tersedia di beberapa titik lokasi. Hal tersebut membuat penumpang lebih mudah dalam memenuhi persyaratan dokumen perjalanan udara.

“Atas dasar itu, kami memberikan kesempatan kepada kurang lebih 2.600 orang tenaga kerja yang sebelumnya tidak diperpanjang masa kontrak kerja untuk dapat bekerja kembali, seiring dengan peningkatan operasional,” jelasnya melalui keterangan resmi, Kamis (9/7/2020).

Saat ini maskapai milik Rusdi Kirana tersebut mengoperasikan 268 unit pesawat secara proporsional sesuai kebutuhan dan pergerakan pesawat (rotasi) serta melakukan penyesuaian dengan jadwal pemeliharaan dan pesawat cadangan (stand by).

Danang menjelaskan saat ini hanya berfokus mengoperasikan pesawat yang sudah dimiliki di dalam jajaran Lion Air Group.

"Pesawat yang dioperasikan selama pandemi ini, berdasarkan kebutuhan dan rotasi. Pengoperasian juga disesuaikan kebutuhan pasar dan permintaan layanan transportasi udara,” jelasnya.

Berdasarkan catatan Lion Air Group, Danang memerinci sebanyak 268 pesawat yang terdiri atas Boeing, Airbus, serta ATR secara bergiliran sesuai dengan tingkat permintaan.

Kedepannya, perusahaan akan tetap melakukan analisis, mengumpulkan data dan informasi, serta mempelajari situasi bisnis terkini dalam mengambil kebijakan lebih lanjut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper