Bisnis.com, JAKARTA — Di tengah pandemi Covid-19, para pengusaha properti tengah berjuang dengan sejumlah cara untuk dapat meningkatkan penjualan.
Commercial and Business Development Director AKR Land Alvin Andronicus mengatakan bahwa penjualan secara umum masih ada pasarnya, tetapi perlu pengenalan produk yang ditawarkan secara personal melalui daring melalui web meeting seperti Zoom maupun via media sosial.
"Pengenalan juga harus yang simpel berupa video touring seperti program digital 360°," ujarnya kepada Bisnis, Senin (6/7/2020).
Strategi pendekatan pasar dapat juga mengundang berkunjung ke galeri pemasaran dengan tetap mengikuti protokol kesehatan.
Menurutnya, faktor harga akan menjadi sangat penting bagi calon pembeli. Oleh karena itu, perusahaan memberi harga diskon, kemudahan pembayaran, dan dapat terjangkau dengan baik melalui angsuran ringan yang panjang dari developer maupun kredit pemilikan rumah (KPR) panjang dari perbankan dengan bunga yang rendah.
"Extra gimmick maupun seperti fully furnish unitnya akan sangat membantu penjualan terutama yang ready to stay. Kami pun memberi down payment yang ringan serta angsuran yang cukup panjang," ucapnya.
Baca Juga
Alvin menuturkan bahwa saat ini kendala umum yang dihadapi perusahaan yakni mengenai cara bayar karena berhadapan dengan usaha dan daya beli dari calon yang terdampak Covid-19. Namun, sebagai pengguna tentu para calon pembeli ini tetap membutuhkan hunian.
Hal ini yang menyebabkan negosiasi harga menjadi cukup alot agar dapat bertahan dengan harga jual atau memberikan diskon besar.
"Ini dilakukan agar tetap bisa menjual unit tersebut dan dapat membantu cash inflow selama beberapa bulan ini penjualan. Kami terus optimalisasi tim serta promo yang cukup gencar tetap dilakukan," tutur Alvin.
Sementara itu, Direktur PT Ciputra Development Tbk. (CTRA) Harun Hajadi berpendapat bahwa saat ini dengan adanya pandemi, konsumen pasti menunda pembeliannya karena bukan kebutuhan utama, apalagi pada saat seperti sekarang.
"Konsumen big ticket items pasti menunda pembeliannya. Yang ada adalah demand yang tertunda dan sebagai akibatnya, nanti akan ada pent up demand," katanya.
Menurutnya, strategi tiap-tiap developer pasti ada. Permintaan yang ada sekarang mayoritas adalah end user sebab memang membutuhkan rumah saat ini.