Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mendampingi Presiden Joko Widodo mengunjungi lokasi padat karya tunai di Desa Ketanggan, Kabupaten Batang, Provinsi Jawa Tengah, Selasa (30/6/2020).
Program padat karya tunai (PKT) tersebut adalah Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI). Pada tahun ini, pelaksanaan P3-TGAI menjangkau 10.000 lokasi dengan total anggaran Rp2,25 triliun.
"Di samping membangun infrastruktur berskala besar, seperti bendungan dan bendung, Kementerian PUPR juga membangun infrastruktur kerakyatan seperti jaringan irigasi kecil sehingga air dapat mengalir sampai ke sawah-sawah milik petani," jelas Basuki melalui siaran pers, Selasa (30/6/2020).
Tujuan utama PKT di bidang sumber daya air ini adalah membangun dan memperbaiki saluran irigasi desa yang pengerjaannya dilakukan oleh petani atau penduduk setempat dengan diberikan upah sehingga menambah penghasilan. Peredaran jumlah uang di desa diharapkan meningkat dan menjadi stimulan pemulihan ekonomi lokal.
Dirjen Sumber Daya Air (SDA) Kementerian PUPR Jarot Widyoko mengatakan Program P3-TGAI di Kabupaten Batang disalurkan Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana Ditjen SDA di tiga desa.
Tiga desa tersebut yakni di Desa Kedawung Kecamatan Banyuputih, Desa Ketanggan, dan Sawangan di Kecamatan Gringsing. Total luas lahan pertanian yang mendapat aliran air irigasi seluas 146 hektare.
Baca Juga
"Pesan Bapak Menteri adalah percepat penyaluran program P3-TGAI untuk membangun masyarakat yang terkena PHK [pemutusan hubungan kerja] dan lain-lain selama masa pandemi Covid-19," ujar Jarot.
Program ini rencananya dilakukan di 10.000 lokasi secara nasional, melalui perbaikan infrastruktur saluran irigasi kecil sehingga akan mendukung produktivitas lahan pertanian karena mengurangi tingkat kehilangan air yang masuk ke sawah.
Jarot menjelaskan anggaran tiap-tiap desa penerima manfaat di Kabupaten Batang sebesar Rp195 juta digunakan untuk belanja material dan upah.
Pelaksanaan program berupa pembangunan irigasi kecil dengan pemasangan batu kali sepanjang 200 meter hingga 350 meter dan jalan produksi yang dikerjakan oleh para petani sekitar dengan diberikan upah tukang Rp100.000/hari dan pekerja Rp80.000/hari yang dibayar mingguan selama 100 hari.