Bisnis.com, JAKARTA – Stimulus dalam bentuk dukungan dari sisi permintaan dinilai lebih efektif untuk mendongkrak sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dibandingkan dengan stimulus dari sisi pasokan.
Kepala Pusat Penelitian Ekonomi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (P2E LIPI) Agus Eko Nugroho mengatakan, dorongan atau stimulus terhadap permintaan produk UMKM akan membantu pelaku usaha untuk bisa bertahan.
"Tahap pertama, menurut kami harus bisa menstimulus sisi permintaan atas produk UMKM dan ini akan lebih efektif," katanya, seperti dikutip dari Antara, Senin, (29/6/2020).
Agus menjelaskan stimulus untuk mendorong permintaan akan produk UMKM bisa dilakukan dengan melonggarkan pergerakan orang untuk berusaha dan bekerja; melakukan penyerapan produk UMKM oleh pemerintah; membuka secara bertahap serta mengatur kembali pusat-pusat niaga; serta membuka tempat wisata.
"Juga pelonggaran kredit konsumsi seperti KPR, KTA untuk mendorong permintaan. Ini menurut kami harus terpenuhi juga prasyaratnya yaitu dengan tetap menjaga protokol kesehatan," katanya.
Dia melanjutkan, pada tahap kedua, langkah yang perlu dilakukan adalah mendorong platform online memperluas kemitraan dengan UMKM.
Baca Juga
Upaya itu dapat dilakukan dengan mempermudah akses kemitraan, asistensi standar serta fasilitas stimulus bagi platform online. Di sisi lain, platform online juga didorong untuk gencar mempromosikan barang dagangan dari para pendatang baru.
Selanjutnya, Agus menilai pemerintah juga perlu mendorong pemerintah daerah melakukan penguatan komponen rantai pasok lokal, menggunakan produk-produk riset dalam negeri untuk meningkatkan daya saing, memfasilitasi impor bahan baku untuk UMKM serta memberikan kredit bagi UMKM.
"Ada pun untuk jangka menengah, harus ada adaptive supply chain untuk barang strategis, market intelligent untuk pasar ekspor baru, juga memperkuat lembaga keuangan bukan bank serta menyinergikan dengan perbankan dalam pembiayaan UMKM," katanya.
Fasilitas trading house dan logistik bagi UMK, termasuk petani dan nelayan juga harus diberikan. Demikian pula peningkatan akurasi dan pemutakhiran data UMKM serta pengembangan klinik UMKM berbasis digital.