Bisnis.com, JAKARTA - Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Manoarfa menguraikan empat sasaran pembangunan nasional tahun 2021 akibat dampak pandemi Covid-19.
Sasaran pertama, Suharso menerangkan, berkaitan dengan penurunan tingkat kemiskinan. Dia beralasan pandemi Covid-19 diperkirakan meningkatkan kemiskinan yang tinggi.
“Maka pemulihan tingkat kemiskinan bisa dilalui melalui reformasi perlindungan sosial. Dengan reformasi itu tingkat kemiskinan di tahun 2021 diharapkan menjadi 9,2 hingga 9,7 persen,” kata saat membuka webinar IBCSD mencapai target SDG di era new normal pada Kamis (25/6/2020).
Sasaran kedua pembangunan nasional 2021 berfokus pada usaha menurunkan jumlah pengganguran akibat pemutusan hubungan kerja atau PHK selama pandemi Covid-19.
“Penurunan tingkat pengganguran terbuka menajdi target pembangunan kedua yakni 7,7 hingga 9,1 persen yang harus segera diselesaikan,” ujar Suharso.
Sasaran ketiga, menyoroti upaya pemerintah untuk mempertahankan pertumbahan ekonomi sekitar 4,5 sampai 5,5 persen.
Baca Juga
“Target pembangunan keempat untuk peningkatan indeks pembangunan manusia, hal ini sudah terus meningkat dan akan menjadi target berikutnya,” kata dia.
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) menghitung tingkat kemiskinan di Indonesia akibat Covid-19 berkisar 9,7-10,2 persen atau 26,2 juta - 27,5 juta pada 2020 dengan berbagai intervensi sosial dan ekonomi seperti bantuan sosial dan yang lainnya.
Untuk diketahui, tingkat kemiskinan pada September 2019 adalah 9,22 persen atau mencapai 24,79 juta orang.
Direktur Penanggulangan Kemiskinan dan Kesejahteraan Sosial Bappenas Maliki mengatakan bahwa intervensi yang akan dilakukan harus berdasarkan analisis yang cermat.
"Masyarakat yang rentan terdampak Covid-19 adalah penduduk dengan pekerjaan di sektor informal. Di Indonesia hampir 50 persen penduduk bekerja di sektor informal," ujarnya dalam sebuah webinar, Rabu (24/6/2020).
Dari hampir 50 persen penduduk yang bekerja di sektor informal, sekitar 65 persen di antaranya adalah penduduk miskin.
Pandemi virus corona penyebab Covid-19 bisa menyebabkan pergeseran status ekonomi penduduk yakni dari yang miskin menjadi miskin kronis atau kelompok miskin baru.