Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penjualan Properti Menuju Tren Positif

Peningkatan ini membawa harapan baru bagi bisnis properti ke depan setelah sebelumnya mengalami anjlok yang cukup parah di hampir semua segmen akibat adangan virus corona baru atau Covid-19.
Foto udara perumahan bersubsidi di Griya Panorama Cimanggung, Parakan Muncang, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Minggu (8/3/2020). Organisasi Real Estate Indonesia (REI) menyatakan, kuota rumah subsidi yang disalurkan kepada Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) melalui program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Properti (FLPP) sebanyak 86.000 unit rumah diperkirakan akan habis pada April 2020. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Foto udara perumahan bersubsidi di Griya Panorama Cimanggung, Parakan Muncang, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Minggu (8/3/2020). Organisasi Real Estate Indonesia (REI) menyatakan, kuota rumah subsidi yang disalurkan kepada Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) melalui program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Properti (FLPP) sebanyak 86.000 unit rumah diperkirakan akan habis pada April 2020. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

Bisnis.com, JAKARTA - Pengembang properti lambat laun mulai mengalami peningkatan penjualan seiring dengan adanya sentimen positif seperti pelonggaran pembatasan sosial dan menatap fase kenormalan baru atau new normal.

Peningkatan ini membawa harapan baru bagi bisnis properti ke depan setelah sebelumnya mengalami anjlok yang cukup parah di hampir semua segmen akibat adangan virus corona baru atau Covid-19.

Head of Investor Relations and Corporate Finance PT Ciputra Development Tbk. Aditya Ciputra mengatakan peningkatan yang positif terlihat dari data perbandingan prapenjualan (marketing sales) Ciputra dari bulan ke bulan.

"Sudah terlihat adanya tren positif. Dari bulan April ke bulan Mei sudah ada pertumbuhan," katanya pada Bisnis, Rabu (24/6/2020).

Pada kuartal I/2020, perusahaan dengan kode saham CTRA itu membukukan prapenjualan Rp1,1 triliun yang ditopang oleh penjualan produk residensial, sedangkan segmen perkantoran dan apartemen masing-masing hanya menyumbang 4 persen dan 2 persen ke total raihan pendapatan perusahaan.

Aditya mengatakan bahwa ke depan pihaknya makin optimistis pasar properti akan kembali bergairah. Momentum yang ada saat ini harus dimaksimalkan dengan baik. "Kalau kita ekstrapolasi data bulan Juni ini, sepertinya Juni juga akan ada pertumbuhan dibandingkan bulan Mei."

Hanya saja, dia tak memungkiri bahwa pertumbuhan ini tidak sebaik bila dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Masalahnya, efek virus corona terhadap bisnis properti cukup berat.

Apalagi, survei Bank Indonesia mencatat penjualan rumah di pasar primer selama kuartal I/2020 turun signifikan hingga 30,52 persen atau 43,19 persen secara tahunan.

"Walaupun tentunya pertumbuhannya masih negatif kalau kita bandingkan dengan masa sebelum Covid, tahun lalu atau secara year-on-year. Tetapi kami melihat tren positif bulan ke bulan ini menunjukkan tanda-tanda yang menjanjikan," katanya.

Director of Sales & Marketing PT Pollux Properti Indonesia Tbk. Maikel Tanuwidjaja menyatakan bahwa peluang sektor properti ke depan semakin terbuka lebar setelah mengalami tekanan hebat karena corona. Meskipun, minat konsumen selama pandemi pun sebetulnya masih tetap ada.

Hanya saja, belakangan terjadi pergeseran segi transaksi termasuk dari sisi cara bayar konsumen yang cenderung lebih memilih cara bayar yang nyaman dan dengan jangka panjang supaya tidak memberatkan di tengah ketidakpastian ekonomi.

"Kendati demikian, kami tetap optimistis properti akan tetap bergairah asalkan ditunjang dengan konsep properti yang iconic, lokasi terbaik dan pengembangan yang mix used, akan lebih menarik buat calon konsumen," tuturnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ilham Budhiman
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper