Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sri Mulyani Redesain Sistem Penganggaran, Efisiensi dan Optimalisasi Ditekankan

Redesain sistem penganggaran ini akan mengadopsi konsep money follow program, sehingga nantinya ada kejelasan dari sisi penganggarannya.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan pemaparan dalam seminar Indonesia Economic & Investment Outlook 2020 di Jakarta, Senin (17/2/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan pemaparan dalam seminar Indonesia Economic & Investment Outlook 2020 di Jakarta, Senin (17/2/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Kebijakan redesain anggaran akan diterapkan pemerintah dalam sistem penganggaran tahun 2021 untuk merealisasi belanja yang lebih optimal dan efektif ke depannya.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa redesain sistem penganggaran ini akan mengadopsi konsep money follow program, sehingga nantinya ada kejelasan dari sisi penganggarannya.

"Sebenarnya sudah dimulai tahun ini, cuma karena ada pandemi Corona, jadi ada disrupsi yang sangat besar. Makanya, ini akan dimulai pada 2021," kata Sri Mulyani di Komisi XI, Selasa (23/6/2020).

Sri Mulyani menambahkan ada sejumlah aspek yang ingin dicapai oleh pemerintah dari proses redesain anggaran. Dua di antaranya adalah memperkuat penerapan anggaran berbasis kinerja serta konvergensi program dan kegiatan kementerian lembaga.

Bekas Direktur Pelaksana Bank Dunia ini mengakui bahwa selama ini masih ditemukan banyak kelemahan dalam sistem penganggaran. Hal inilah yang terkadang membuat berbagai tujuan atau program pemerintah tak bisa terealisasi dengan baik.

Hasil evaluasi otoritas fiskal menunjukkan bahwa selama ini program pusat dan daerah kerap tidak sinkron. Terutama dalam penganggaran mengenai dana alokasi khusus (DAK) fisik.

Selain itu, kementerian dan lembaga juga kerap menyampaikan anggaran terlalu normatif dan cukup menyulitkan otoritas fiskal untuk menelusuri pelaksanaan programnya.

"Spending better, ini fokus kita pasa 2020 dan 2021, ini sangat penting bagi pemulihan pemulihan ekonomi dan penanganan covid - 19," tukasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper