Bisnis.com, JAKARTA - Kebijakan redesain anggaran akan diterapkan pemerintah dalam sistem penganggaran tahun 2021 untuk merealisasi belanja yang lebih optimal dan efektif ke depannya.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa redesain sistem penganggaran ini akan mengadopsi konsep money follow program, sehingga nantinya ada kejelasan dari sisi penganggarannya.
"Sebenarnya sudah dimulai tahun ini, cuma karena ada pandemi Corona, jadi ada disrupsi yang sangat besar. Makanya, ini akan dimulai pada 2021," kata Sri Mulyani di Komisi XI, Selasa (23/6/2020).
Sri Mulyani menambahkan ada sejumlah aspek yang ingin dicapai oleh pemerintah dari proses redesain anggaran. Dua di antaranya adalah memperkuat penerapan anggaran berbasis kinerja serta konvergensi program dan kegiatan kementerian lembaga.
Bekas Direktur Pelaksana Bank Dunia ini mengakui bahwa selama ini masih ditemukan banyak kelemahan dalam sistem penganggaran. Hal inilah yang terkadang membuat berbagai tujuan atau program pemerintah tak bisa terealisasi dengan baik.
Hasil evaluasi otoritas fiskal menunjukkan bahwa selama ini program pusat dan daerah kerap tidak sinkron. Terutama dalam penganggaran mengenai dana alokasi khusus (DAK) fisik.
Baca Juga
Selain itu, kementerian dan lembaga juga kerap menyampaikan anggaran terlalu normatif dan cukup menyulitkan otoritas fiskal untuk menelusuri pelaksanaan programnya.
"Spending better, ini fokus kita pasa 2020 dan 2021, ini sangat penting bagi pemulihan pemulihan ekonomi dan penanganan covid - 19," tukasnya.