Bisnis.com, JAKARTA - Kemampuan Kementerian PUPR membanguna fasilitas atau infrastruktur penanganan Covid-19 mendapat apresiasi. Apa rahasia di balik kisah sukses tersebut?
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono pun mengungkap sejumlah fakta menarik.
Disebutkan Basuki, kementeriannya menggunakan teknologi modular dalam mempercepat pembangunan fasilitas atau infrastruktur penanganan Covid-19.
Menurut Basuki dukungan inovasi dan teknologi memang diperlukan dalam pembangunan infrastruktur untuk menjadi lebih baik, cepat, dan lebih murah.
“Pemanfaatan teknologi yang tepat guna, efektif, dan ramah lingkungan juga didorong guna menciptakan nilai tambah dan pembangunan berkelanjutan sehingga manfaat infrastruktur dapat dirasakan generasi mendatang,” kata Basuki dalam keterangan tertulisnya, Jumat (19/6/2020).
Basuki menyebutkan Kementerian PUPR terus berkomitmen mendukung penanganan pandemi Covid-19. Dukungan yang diberikan berupa pembangunan infrastruktur yang dibutuhkan. Dalam hal ini, Basuki menyebut fasilitas observasi/karantina di Pulau Galang dan RS Akademik UGM di Yogyakarta sebagai contoh.
Baca Juga
Sebagai respons cepat untuk penyelesaian pembangunan dengan tetap memperhatikan kualitas konstruksi, Kementerian PUPR menggunakan teknologi modular.
Metode pelaksanaannya memanfaatkan material atau komponen fabrikasi yang dibuat di luar lokasi proyek atau di dalam lokasi proyek, kemudian diinstal di lapangan.
Keunggulan teknologi modular di antaranya adalah hemat waktu dan efisien karena sudah diproses dan dicetak di pabrik sehingga bisa langsung diinstall di lokasi pembangunan.
Mutu beton yang dibuat secara modular juga lebih terjaga kestabilannya karena dibuat mengikuti standar tertentu. Penggunaan teknologi modular juga lebih ramah lingkungan dibanding dengan beton konvensional karena dibuat di tempat khusus dan terpisah sehingga limbah sisa pengerjaan tidak mencemari lingkungan.
Fasilitas observasi/karantina di Pulau Galang berhasil dirampungkan dalam waktu 30 hari, yakni mulai 8 Maret 2020 sampai 6 April 2020. Fasilitas ini berfungsi untuk pengendalian infeksi penyakit menular,
Selain itu Kementerian PUPR mampu menyelesaikan pembangunan Gedung Arjuna dan Gedung Yudhistira RS Akademik UGM. Rumah sakit rujukan Covid-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta ini selesai dalam waktu 37 hari.
RS Akademik UGM memiliki kapasitas 107 tempat tidur, dibangun dengan anggaran Rp1,82 triliun.
Selain iuntuk penanganan Covid-19, teknologi modular digunakan Kementerian PUPR untuk membangun bendung di Sungai Gugubali, Desa Tiley, Pulau Morotai, Maluku Utara. Bendung yang dikerjakan tahun 2018 ini memiliki lebar kurang lebih 30 meter, digunakan untuk mengairi daerah irigasi seluas 300 hektar.
Bendung ini terbuat dari susunan blok-blok beton tipe Pusair yang saling mengikat dan mengunci sehingga membentuk struktur ambang dan pelimpah bendung.
Berat per unit blok beton sekitar 170 kg sehingga masih dapat diangkat secara manual oleh 2-3 orang dan tidak memerlukan alat berat. Struktur ini juga sangat bermanfaat untuk pekerjaan konstruksi pada remote area.
