Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah pusat belanja mulai dibuka hari ini setelah aturan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Jakarta dilonggarkan. Sesuai protokol, mal yang buka hanya boleh menampung setidaknya 50 persen dari jumlah tamu maksimal.
Dengan aturan ini, Pondok Indah Mall diperkirakan bisa menampung sekitar 90.000 pengunjung dalam sehari.
“Dengan luasan total 180.000 meter persegi, kalau dengan aturan physical distancing 1 meter tiap orang, ya kira-kira bisa sampai 90.000 orang. Tapi kami yakin tidak akan sampai segitu dalam satu waktu,” kata General Manager PIM Eka Dewanto, di Jakarta, Senin (15/6/2020).
Adapun, untuk para tenant di PIM saat ini sudah 90 persen buka. Beberapa tenant yang belum buka antara lain fitness center, salon kecantikan, bioskop dan taman-taman bermain. Hal itu dilakukan agar kumpulan orang tidak terkonsentrasi di satu lokasi.
Adapun, beberapa tenant yang sudah mendekati habisnya masa kontrak juga memutuskan untuk tidak buka.
“Saat ini lancar belum terlalu banyak pengunjung, kami mulai melayani pukul 10.00 – 21.00, banyak penyewa juga sudah siap. Jadi dengan keterbatasan tersebut, kita cukup happy karena penyewa masih mau tetap buka mencapai 90 persen,” kata Eka.
Baca Juga
Eka menyebutkan, PIM sudah siap melaksanakan seluruh protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah, di antaranya mulai dari wajib pakai masker dan physical distancing dengan memberikan panduan tanda di berbagai titik keramaian.
“Semua aturan dari pemerintah kami jalankan, seperti minimal masuk pakai hand sanitizer atau cuci tangan, kita sediakan juga di seluruh titik. Lalu kalau tidak pakai masker tidak boleh masuk,” katanya.
Ditemui terpisah, Vice President PT Metropolitan Kentjana Tbk Jeffri S. Tanudjaja juga menambahkan bahwa pihaknya optimistis bahwa mal seperti PIM tidak menjadi pusat atau tempat penularan wabah Covid-19 dengan menerapkan protokol-protokol yang ada.
“Kami sudah atura sedemikian rupa supaya tempat yang ramai sekalipun seperti food court tidak menumpuk orang banyak. Kita beri bangkunya berjarak dari sebelumnya saling berdempetan supaya orang kalau lewat tidak usah nempel-nempel,” katanya kepada Bisnis.