Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sektor Pariwisata Wajib Adaptasi, Ini Berubahan Besar New Normal

Sektor pariwisata diwajibkan untuk beradaptasi terhadap normal baru, yang mana wisatawan akan sangat menekankan aspek keamanan dan kesehatan.
Suasana lengang terlihat di Pantai Ancol, Jakarta, Jumat (29/5/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Suasana lengang terlihat di Pantai Ancol, Jakarta, Jumat (29/5/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Sektor pariwisata diwajibkan untuk beradaptasi terhadap normal baru, yang mana wisatawan akan sangat menekankan aspek keamanan dan kesehatan.

Kepala Biro Komunikasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Agustini Rahayu mengatakan pandemi Coid-19 akan membawa perubahan besar terhadap minat wisatawan dalam berwisata.

Wisatawan akan lebih mengedepankan aspek keamanan dan kesehatan sehingga harus segerara diantisipasi oleh seluruh pemangku kepentingan pariwisata dan ekonomi kreatif.

"Jadi industri harus dapat beradaptasi untuk dapat meyakinkan konsumennya bahwa fasilitas mereka dapat memenuhi faktor dimaksud," ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (11/6/2020).

Agustini menjelaskan the World Tourism Organization (UNWTO) menyatakan saat ini menjadi kesempatan yang baik untuk meninjau standarisasi pariwisata guna menghadapi tuntutan kebutuhan global melalui Global Guidelines to Restart Tourism.

Organisasi itu pun telah merilis pedoman yang dijadikan acuan industri pariwisata terkait perubahan perilaku wisatawan secara umum. Dari sisi akomodasi misalnya, preferensi wisatawan akan berubah dari yang semula mencari akomodasi yang menawarkan harga promo/budget hotel ke hotel-hotel yang mengutamakan aspek higienitas.

Pada transportasi, penerbangan langsung atau maksimum 1 kali transit akan menjadi preferensi utama wisatawan. Aktivitas wisatawan juga akan lebih kepada aktivitas outdoor dengan pilihan udara sejuk, self-driving, dan private tour.

"Industri mungkin pada awal akan melakukan penyesuaian harga karena harus memenuhi standar yang dibutuhkan dan wisatawan akan membayar. Meski nantinya seiring berjalan waktu juga akan ada penyesuaian dari sisi bisnis," katanya.

Mengantisipasi hal tersebut, Kemenparekraf jelas Agustini, telah menyiapkan program Cleanliness, Health and Safety (CHS) yang akan jadi pedoman bagi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Namun protokol tersebut nantinya dikeluarkan melalui peraturan menteri kesehatan dalam waktu dekat. Protokol kesehatan ditegaskannya memang harus diharmonisasikan dengan kementerian/lembaga lain agar tersinergi baik.

"Mudah-mudahan dalam waktu dekat final agar kita bisa segera disosialisasikan," kata Agustini Rahayu.

Director of Marketing Communications The Westin Resort Nusa Dua Bali, Dewi Anggraini mengatakan pihaknya telah bersiap untuk memasuki tatanan kenormalan baru pariwisata.

"Kami sudah melakukan set up untuk new normal dan beberapa hal yang harus diperhatikan. Semua itu secara intens kami komunikasikan ke publik sehingga kami harapkan bisa menjaga kepercayaan di mata masyarakat," kata Dewi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Thomas Mola
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper