Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Semester II/2020, Kinerja Ekspor Diprediksi Belum Pulih

Di tengah merebaknya pandemi Covid-19 yang menghambat kinerja ekspor nasional, beberapa asosiasi mengakui belum melihat titik terang pulihnya dari tiap komoditas di semester II/2020.
Foto aerial pelabuhan peti kemas Koja di Jakarta. (25/12/2019). Bisnis/Himawan L Nugraha
Foto aerial pelabuhan peti kemas Koja di Jakarta. (25/12/2019). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Di tengah merebaknya pandemi Covid-19 yang menghambat kinerja ekspor nasional, beberapa asosiasi mengakui belum melihat titik terang pulihnya dari tiap komoditas di semester II/2020.

Ketua Pengembangan Sport Shoes & Hubungan Luar Negeri Asosiasi Persepatuan Indonesia (Asprisindo) Budiarto Tjandra mengatakan bahwa nilai ekspor komoditas sepatu di semester II/2020 diperkirakan mengalami penurunan yang drastis, yaitu sekitar 40—50 persen.

“Di semester II/2020 ini kami perkirakan ada penurunan yang cukup drastis. Walaupun beberapa negara sudah mulai buka [kegiatan ekspor dan impor] kembali, tetapi waktu mereka tutup kami tetap melakukan pengiriman [barang] juga sehingga itu [masih] menjadi inventory untuk mereka,” tuturnya saat dihubungi Bisnis.com, Minggu (7/6/2020).

Menurutnya, antisipasi yang perlu dilakukan saat ini adalah memulai penyesuaian kapasitas dari tiap pelaku. Hal ini dilakukan guna menyeimbangkan pemasukan dan pengeluaran agar dapat bertahan di sisa tahun ini.

Dari sisi lain, Ketua Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo) Moenardji Soedargo pun belum bisa memproyeksi pertumbuhan industri karet tahun ini.

“Kami belum mempunyai prospek, tetapi pada prinsipnya kelihatan akan lebih rendah [kegiatan ekspor] dibanding tahun lalu, karena dampak Covid-19 ini, banyak juga pabrik ban sebelumnya berimbas, karena lockdown. Banyak yang belum recover pun pabrik mobil secara global sehingga permintaan cenderung lambat,” jelasnya.

Dia mengatakan bahwa industri tengah berada di titip gelap, sebelumnya dia meyakini ekspor produk karet Indonesia dapat membaik di tengah harapan pulihnya kegiatan manufaktur China dan prospek kesepakatan dagang antara Negeri Panda dan Amerika Serikat.

Sementara itu, dari sisi otomotif Wakil Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Jongkie D. Sugiarto menyampaikan pihaknya kesulitan untuk memprediksi nilai ekspor di semester II/2020.

“Ekspor dikendalikan oleh para prinsipal/kantor pusat masing-masing merek, dan juga tergantung kepada permintaan di negara-negara tujuan expor. Kami, Gaikindo, sangat sulit untuk membuat prediksi angka-angka ekspor,” jelasnya.

Beberapa pabrik kendaraan bermotor di Indonesia menyatakan mulai kembali beroperasi, usai diberikan kelonggaran beraktivitas selama pandemi virus corona alias Covid-19.

Walaupun saat ini pengoperasiannya masih bertahap, tetapi keputusan tersebut diambil untuk memenuhi kebutuhan ekspor karena berbagai negara tujuan mulai berangsur pulih dari dampak pandemi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Akbar Evandio
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper