Bisnis.com, JAKARTA — Sektor properti siap menyambut kebiasaan baru atau new normal menyusul wacana pemerintah yang bakal menerapkan konsep tersebut menyusul belum teratasinya wabah virus corona jenis baru atau Covid-19.
Business Development Manager Travelio Property Management Vincentius Christopher mengatakan bahwa tren baru bakal muncul di sektor properti lantaran akan mengikuti penyesuaian baru sebagai dampak Covid-19.
"Perumahan yang tadinya jauh dari pusat kota dan enggak dilirik orang-orang, maka akan jadi meningkat penjualannya karena ada kebiasaan baru berupa bekerja dari rumah. Dengan normal baru, tren nyari rumah bisa berubah," katanya dalam webinar, Rabu (27/5/2020).
Selanjutnya, tren dinilai akan berpeluang lebih besar pada opsi sewa properti daripada membeli karena adanya dampak pada pegawai akibat pemotongan gaji dan lain-lain. Selain itu, adanya multi-generational living atau tinggal satu rumah dengan generasi atasnya seperti orang tua atau mertua.
Namun, bagi sebagian orang tinggal dengan lintas generasi seperti mertua dan orang tuanya tersebut dinilai tidak mendapat privasi lebih sehingga kemungkinan memutuskan untuk menyewa properti seperti apartemen.
"Akan mulai banyak sewa daripada membeli. Lebih banyak alasannya karena ekonomi. Akibat Covid terganggu daya beli, niatan punya properti jadi memilih sewa sebagai solusi," katanya.
Baca Juga
Vincentius juga mengatakan bahwa saat ini, pelaku usaha properti harus bisa beradaptasi dengan cepat. Hal ini mengingat semua sektor tengah berlomba-lomba akan menyesuaikan dengan keadaan baru. "Jika tidak bisa berdaptasi, akan kalah."