Bisnis.com, JAKARTA - PT Pelindo II (Persero) atau IPC mengakui adanya penurunan arus peti kemas jelang lebaran sebagai kondisi yang wajar dan selalu dialami setiap tahunnya.
Direktur Utama IPC Arif Suhartono menjelaskan mendekati hari Lebaran para pelaku logistik mengejar penyelesaian pengiriman atau penerimaan barang pada awal hingga pertengahan Ramadan. Namun, hal ini hanya bersifat sementara dan dalam hitungan hari.
“Akan kembali normal melewati hari H lebaran,” jelasnya kepada Bisnis.com, Selasa (19/5/2020).
Arif juga mengharapkan pandemi ini segera berlalu sehingga aktivitas ekspor dan impor bisa kembali normal. Dia juga masih berharap dalam beberapa bulan ke depan arus peti kemas di Tanjung Priok akan relatif stabil kembali dan dapat kembali meningkat seiring dengan pemulihan negara-negara terdampak pandemi, termasuk China.
Arus logistik melalui Tanjung Priok pada Januari-April 2020, pergerakan peti kemas tercatat sebanyak 2,1 juta TEUs atau meningkat sekitar 550.000 TEUs dibandingkan dengan pada bulan sebelumnya. Sementara jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya, terjadi penurunan sekitar 5 persen.
Kondisi ini, kata dia, menunjukkan bahwa dampak dari pandemi Covid-19 terhadap arus barang sejauh ini relatif rendah, berkisar 4 persen hingga 5 persen.
Baca Juga
Hal ini bisa menjadi indikasi bahwa aktivitas ekspor dan impor Indonesia dengan beberapa negara mitra dagang utama seperti China, Jepang dan Amerika Serikat masih mengalami perlambatan akibat dampak pandemi. China sebagai negara pemasok bahan baku terbesar, juga merupakan kontributor utama arus peti kemas internasional di Pelabuhan Tanjung Priok.
Jelang Lebaran, volume peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok mengalami penurunan sebesar 9-10 persen untuk laju logistik domestik, sedangkan untuk internasional turun sebesar 5 persen.
Sebelumnya, Staf Ahli Menteri Perhubungan Bidang Logistik, Multimoda dan Keselamatan Perhubungan Cris Kuntadi menjelaskan berdasarkan data sampai 15 Mei 2020 menunjukkan aktivitas logistik angkutan laut setelah penerapan Surat Edaran No. 8/2020 untuk jumlah kapal bongkar muat yang masuk ke pelabuhan adalah sebanyak 1.313 kapal sementara jumlah bongkar muat sebanyak 2,8 juta ton.
Laju logistik kapal di Pelabuhan Tanjung Priok selama pandemi Covid-19 secara umum cenderung baik, bahkan sempat mengalami kenaikan pengiriman peti kemas sebanyak 170.000 TEUs pada April 2020.