Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Studi The Fed: Tingkat Pengangguran Tetap Tinggi Hingga 2021

Tingkat pengangguran di Amerika Serikat (AS) kemungkinan akan tetap tinggi hingga tahun 2021, menurut laporan ekonom Federal Reserve Bank of San Francisco.
Gedung bank central Amerika Serikat atau The Federal Reserve di Washington, Amerika Serikat, Selasa (13/8/2019). Bloomberg/Andrew Harrer
Gedung bank central Amerika Serikat atau The Federal Reserve di Washington, Amerika Serikat, Selasa (13/8/2019). Bloomberg/Andrew Harrer

Bisnis.com, JAKARTA – Tingkat pengangguran di Amerika Serikat (AS) kemungkinan akan tetap tinggi hingga tahun 2021, menurut laporan ekonom Federal Reserve Bank of San Francisco.

Tingkat pengangguran telah melonjak ke level bersejarah hanya dalam kurun waktu dua bulan setelah dimulainya lockdown guna meredam penyakit virus corona (Covid-19).

Menurunnya tingkat pengangguran akan bergantung pada seberapa cepat dan berhasilnya virus itu dapat dibendung, menurut Nicolas Petrosky-Nadeau dan Robert Valletta dalam sebuah surat yang diunggah di situs web Federal Reserve pada Senin (18/5/2020).

“Analisis kami menunjukkan bahwa kondisi kembali ke tingkat pengangguran pra-wabah pada sekitar tahun 2021 akan membutuhkan langkah perekrutan yang jauh lebih cepat daripada yang dilakukan selama periode pemulihan ekonomi sebelumnya,” tulis mereka, dilansir dari Bloomberg.

Kedua ekonom tersebut membuat tiga kemungkinan skenario tingkat pengangguran. Satu asumsi menunjukkan tingkat perekrutan yang sama dengan perekrutan pada periode pemulihan lainnya.

Ini menunjukkan kondisi pengembalian yang lambat ke tingkat pekerjaan sebelum terjadinya wabah (pra-wabah), dengan tingkat pengangguran tetap di atas 10 persen pada awal tahun depan.

Asumsi lain menunjukkan pertumbuhan rebound pada paruh kedua tahun ini dan tetap kuat pada 2021, sehingga menghasilkan penurunan tingkat pengangguran yang jauh lebih cepat.

Kasus paling optimistis mengasumsikan perekrutan yang kuat setelah berakhirnya langkah-langkah pembatasan pada bulan Juli, dengan tingkat perekrutan kembali ke tingkat pra-wabah pada akhir kuartal ketiga.

Yang terakhir itu akan membutuhkan 9 juta karyawan per bulan pada bulan Juli, Agustus dan September, hampir empat kali lipat tingkat pada periode paling kuat pascakrisis keuangan 2008.

The Fed menolak untuk mempublikasikan laporan Ringkasan Proyeksi Ekonomi triwulanan pada bulan Maret, periode awal pandemi, karena terlalu banyaknya ketidakpastian.

Pekan lalu, Presiden Fed St Louis James Bullard mengatakan bank sentral AS ini mungkin tidak akan mempublikasikan laporan lagi pada bulan Juni.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper