Bisnis.com, JAKARTA – Hunian berkonsep transit oriented development (TOD) diperkirakan makin diminati pascapandemi Covid-19 dengan adanya gaya hidup baru atau new normal.
Ketua Dewan Transportasi Kota Jakarta (DKTJ) Haris Muhammad mengatakan bahwa setelah pandemi, akan ada empat perubahan besar perilaku konsumen, yaitu gaya hidup tinggal di rumah, mengutamakan untuk bisa bertahan hidup, menghindari kontak fisik, dan melahirkan masyarakat yang penuh empati.
“Melihat situasi Covid-19, real estat ini termasuk sektor yang terkena atau berpotensi terpuruk, tapi sektor properti tidak boleh pesimis, perkiraan pandemi ini ada yang cepat, menengah, dan lambat, mudah-mudahan corona cepat selesai,” katanya melalui web seminar (webinar), Selasa (12/5/2020).
Haris menyebutkan bahwa dari sisi masa depan real estat setelah pandemi, tentunya pendapatan masyarakat menurun, ada degradasi golongan masyarakat dari atas menjadi menengah, menengah menjadi rendah, dan rendah menjadi miskin.
Dengan demikian, orang tetap harus bekerja walaupun harus ke luar rumah dan belum tentu semua bisa lanjut bekerja dari rumah.
Adapun, untuk bisa kembali pulih masyarakat tetap harus melakukan efisiensi termasuk pengeluaran untuk transportasi.
Baca Juga
“Karena harus efisien, pilihan angkutan jatuh ke yang murah atau bersubsidi, KRL, MRT, LRT, Jak Lingko. Oleh karena itu, dengan efisiensi pengeluaran dan pilihan angkutan subsidi, hunian yang ada di lokasi TOD akan banyak diminati pascapandemi,” ujarnya.
Hunian TOD akan menjadi gaya hidup. TOD akan membantu orang untuk efisiensi karena bisa memilih moda angkutan umum yang harganya lebih terjangkau.
“Tinggal di TOD jauh lebih efisien dari sisi pengeluaran dan mobilitas. Ini bukan sekadar gaya hidup, tapi smart lifestyle yang bisa jadi solusi bagi siapa pun yang aktif bekerja untuk bisa bangkit lagi pasca pandemi,” jelasnya.