Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rumah di Bawah Rp500 Juta Masih Jadi Buruan End User

Selain terjangkau dari segi harga, faktor lain yang dicari dari segmen harga ini adalah aksesibilitas, fasilitas, reputasi pengembang dan cara pembayaran.
Ilustrasi - Pekerja beraktifitas di proyek pembangunan perumahan di Bogor, Jawa Barat, Senin (30/3/2020). Bisnis/Abdurachman
Ilustrasi - Pekerja beraktifitas di proyek pembangunan perumahan di Bogor, Jawa Barat, Senin (30/3/2020). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA - Rumah di bawah Rp500 juta tampaknya masih menjadi pangsa pasar yang gurih bagi pengembang properti. Tak heran, saat ini pengembang terus menggenjot portofolio rumah di segmen harga tersebut yang menyasar kawasan Jabodetabek.

Corporate Communication Department Head at PT Modernland Realty Tbk. Gunawan Setyo Hadi mengatakan bahwa sejauh ini, permintaan pasar rumah di Rp500 juta tetap menarik. 

Selain terjangkau dari segi harga, kata dia, faktor lain yang dicari end user dari segmen harga ini adalah aksesibilitas, fasilitas, reputasi pengembang hingga kemudahan cara pembayaran.

"Produk kami yang di bawah Rp500 juta ditargetkan untuk end user. Permintaan produk kami dari end user tetap konsisten," katanya pada Bisnis, Sabtu (9/5/2020).

Dia mengatakan bahwa produk hunian Modernland dengan segmen harga tersebut ada di proyek Modernland Cilejit Tangerang dan Puri Kencana. Keduanya menyasar kalangan end user. Biasanya, kalangan ini adalah generasi milenial dan pasangan muda yang belum memiliki hunian.

Menurutnya, konsumen yang membeli rumah tersebut dipastikan dapat langsung ditempati. Walaupun di bawah Rp500 juta, kata dia, Modernland tetap mengutamakan kualitas baik secara spesifikasi dan konsep kawasan.

Apalagi, proyek Modernland Cilejit mengusung konsep Transit Oriented Develompment (TOD) yant terintegrasi langsung dengan stasiun KRL Commuterline Cilejit. Gerbang kota baru Modernland Cilejit persis berada di depan stasiun KRL Commuterline Cilejit. 

Dia juga mengatakan bahwa pihaknya tak memandang ada persaingan dengan pengembang lain dalam menggarap proyek rumah murah. Hal ini ini mengingat bahwa pangsa pasar tiap-tiap pengembang berbeda-beda pula.

"Kami memandang tidak ada persaingan. Karena masing masing pengembang memiliki pangsa pasar yang berbeda. Hal ini dikarenakan lokasi masing masing proyek berbeda-beda pula. Jadi semua akan kembali ke konsumen dimana mereka memilih untuk tinggal," katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ilham Budhiman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper